Video yang viral di media sosial itu memperlihatkan seorang siswi berseragam ditanyai sang ibu. Siswi itu menyebutkan urut-urutan ranking.
"Ranking satu Uni, ranking dua Meni, ranking 3 adek," ujar anak itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika menyebutkan ranking ketiga, perempuan yang bertanya marah dan bicara dengan nada tinggi. Sang ibu meminta siswi itu menyebutkan nama peraih ranking ketiga.
"Adek siapa?" tanya ibunya itu dengan nada meninggi.
Siswi itu lalu menyebutkan namanya. Sang ibu lalu meminta siswi tersebut mengulang urut-urutan ranking pertama sampai ketiga.
"Ranking 4-nya?" tanya ibunya lagi dengan nada tinggi.
Siswi SD ini melanjutkan daftar siswa yang merih ranking hingga 6 besar. Tapi sang ibu kembali membentak.
"Kenapa kamu cuma ranking 3? Kenapa bisa? Kenapa bisa hah? Kenapa bisa?" tanya sang ibu.
"Ibu guru yang ngasih," jawab siswi SD itu.
Sang ibu menanyakan lagi kenapa anaknya hanya meraih ranking ketiga, padahal selalu mendapat nilai 100 dan selesai mengerjakan ujian lebih cepat dari peraih ranking pertama. Dia terus mencecar anaknya sendiri.
"Selalu ujian dapat 100, kenapa bisa kau juara 3. Kasih tahu saya apa alasanmu!" tanya ibunya lagi. Anaknya hanya bisa menangis tersedu-sedu.
Setelah video itu viral, beredar pula video klarifikasi dari ibu yang memarahi siswi tersebut. Video itu salah satunya diunggah di akun Instagram @berauterkini. Ibu itu mengaku khilaf dan meminta maaf kepada pihak sekolah.
"Itu hanya kekhilafan saya. Jadi saya mau membuat permintaan maaf pada orang-orang yang bersangkutan, seperti bapak kepala sekolah SD, ibu wali kelas anak saya. Saya benar-benar tidak ada niat untuk membuat video yang memviralkan," ucap ibu tersebut.
"Saya mengaku salah, saya khilaf," sambungnya.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini