Stafsus Jokowi: Dunia Pendidikan Kita Belum Mampu Ciptakan Nalar Kritis

Stafsus Jokowi: Dunia Pendidikan Kita Belum Mampu Ciptakan Nalar Kritis

Matius Alfons - detikNews
Sabtu, 14 Des 2019 14:50 WIB
Aminuddin Ma'ruf (Alfons/detikcom)
Jakarta - Staf khusus milenial Presiden Joko Widodo (Jokowi), Aminuddin Ma'ruf, berbicara tentang permasalahan pendidikan di Indonesia. Aminuddin menyebut ada ketidaksesuaian dunia pendidikan dengan industri kerja.

Awalnya Aminuddin menyampaikan pesan Jokowi soal milenial yang menjadi tulang punggung pembangunan Indonesia. Menurut Aminuddin, saat ini ada 187 juta warga yang masuk usia produktif.

"Pak presiden berharap besar dari generasi yang ada di sini semua untuk kemajuan Indonesia dalam skala makronya kita adalah tulang punggung pembangunan nasional sampai 2045 dan didengungkan sebagai generasi emas di Indonesia," kata Aminuddin saat berbicara di depan para generasi milenial dalam acara Milenial Fest di Balai Sarbini, Jakarta Pusat, Sabtu (14/12/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Aminuddin mengatakan ini menjadi tugas pemerintah untuk memberdayakan generasi produktif agar menjadi penentu keberhasilan generasi emas Indonesia pada 2045. Ada tiga kelompok yang menjadi fokus pemberdayaan, yakni mahasiswa, komunitas pedesaan, dan santri.

"Kelompok strategis dalam hal ini ada 3 kelompok, yang pertama adalah komunitas-komunitas yang ada di pedesaan, yang kedua adalah mahasiswa, yang ketiga santri. Dan semua kelompok strategis ini ada dalam kategori milenial," ucap Aminudin.

Simak Video "Memahami 'Pendidikan Karakter' yang Kerap Digaungkan Nadiem Makarim"




Aminudin mengungkap ada beberapa tantangan yang dihadapi pemerintah, salah satunya akses dunia pendidikan. Dia menyoroti masih ada masalah ketidaksinkronan dunia pendidikan dan dunia pekerjaan.

"Akses pendidikan, akses ketenagakerjaan. Bahwa selama ini ada tidak link and match antara dunia pendidikan dan dunia industri," ujarnya.

"Artinya apa? Perlu perbaikan dalam sistem pendidikan kita dan mudah-mudahan adanya Mas Nadiem (Mendikbud Nadiem Makarim) yang mewakili generasi kita, generasi anak muda, generasi milenial ini menjadi jawaban dengan permasalahan dunia pendidikan, terutama idak link and match antara supply dengan pasar tenaga kerja dan demand dari dunia industri," sambungnya.

Selain itu, Aminudin menyoroti dunia pendidikan saat ini belum bisa membangun nalar generasi muda yang menyebabkan kendala dalam menerima arus informasi.

"Dunia pendidikan kita belum mampu menciptakan generasi yang punya nalar kritis, berpikirnya hanya linear saja, berpikirnya hanya linear," ungkap Aminudin.
Halaman 2 dari 2
(maa/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads