"Kalau memang kita anggap bahwa Pak Ogah ini merupakan sumber kemacetan di jalanan Makassar, di beberapa persimpangan-persimpangan, saya kira itu bukan merupakan suatu jawaban, bahwa Pak Ogah itu sumber kemacetan," kata Jhon kepada detikcom, Jumat (13/12/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Razia-razia saja itu bukan solusi yang terbaik. Dan apakah setelah mereka tidak ada di lokasi karena sudah dirazia itu ada jaminan tidak terjadi kemacetan? Kita ambil sampel dululah kalau memang kita yakin bahwa itu memang menjadi sumber kemacetan," ujarnya.
Menurutnya, setelah Dishub bersama tim terpadu melakukan penertiban, harusnya para Pak Ogah diajari cara mengatur lalu lintas dengan baik dan benar, atau sesuai ketentuan yang berlaku.
"Kita berikan ruang untuk mereka terlibat langsung (mengatur lalu lintas). Tapi dengan pembinaan-pembinaan untuk mengatur lalu lintas atau ada bimbingan agar mereka ikut memperlancar arus lalu lintas," imbuhnya.
Tonton juga BBPOM Makassar Temukan Makanan Berformalin di Pasar Tradisional :
Jhon mengungkapkan kehadiran Pak Ogah memang dibutuhkan sejumlah pengguna jalan. Terutama pada jam-jam ketika lalu lintas ramai dan tidak ada petugas yang mengatur lalu lintas.
"Memang ada jam-jam tertentu dibutuhkan aparat di situ. Sedangkan kadang-kadang pengguna jalan itu susah juga (untuk tertib), ada yang mau mengalah, dan tetap ada yang ngotot untuk menjalankan kendaraannya," jelasnya.
"Pak Ogah juga di situ, menurut pengamatan saya, sangat menguntungkan sebagian pengguna jalan (seperti yang putar balik). Tetapi kan menurut pandangan orang belum tentu juga benar seperti yang saya katakan," lanjutnya.
Jhon kembali meminta agar Pak Ogah dibina terlebih dahulu untuk selanjutnya dilihat apakah keberadaannya memang menjadi biang kemacetan atau dapat membantu aparat pengatur lalu lintas.
"Kalau hanya ditertibkan saja, ya mau tidak mau mereka akan muncul terus, karena mereka menganggap itu sebagai suatu mata pencarian. Kita ambil sampel dululah kalau memang kita yakin bahwa itu memang menjadi sumber kemacetan," pungkasnya.
Halaman 2 dari 2