"Kita tidak ingin banyak berasumsi," kata Kasat Reskrim Polresta Samarinda AKP Damus Asa saat dihubungi, Jumat (13/12/2019).
Polisi menegaskan masih melakukan penyelidikan. Sejumlah orang sudah diperiksa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ayah balita Yusuf, Bambang Sulistyo sebelumnya ikut bersama Gerakan Merawat dan Menjaga Parit (Gemmpar) Samarinda, menelusuri jalur parit dan gorong-gorong. Hasilnya, menurut mereka sangat kecil kemungkinan balita Yusuf terseret banjir dalam parit.
"Keluarga mematahkan pernyataan polisi, (yang menyatakan) anak kami tewas karena terseret banjir dalam parit. Hasil penelusuran tidak seperti itu," ujar Bambang.
Balita Yusuf dilaporkan hilang dari PAUD sekitar pukul 15.00 Wita pada Jumat, 22 November. Diduga balita Yusuf terjerembap dalam parit yang jaraknya 20 meter dari PAUD Jannatul Athfaal.
Dua minggu menghilang, balita Yusuf ditemukan pada sekitar pukul 08.15 Wita, Minggu (8/12) di parit Jl Pangeran Antasari Gang 3. Lokasi penemuan balita tanpa kepala ini sekitar 4,5 Km dari PAUD tempat penitipan balita Yusuf. (fdn/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini