Dalam laman resminya, Kemendikbud merilis 'Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan' terkait empat kebijakan strategis Nadiem, salah satunya tentang Ujian Nasional. Pertanyaannya adalah 'tanpa UN bukankah siswa kurang termotivasi untuk belajar?'.
"Menggunakan ancaman ujian untuk mendorong belajar akan berdampak negatif pada karakter siswa. Jika dilakukan terus-menerus, siswa justru akan menjadi malas belajar jika tidak ada ujian. Dengan kata lain, siswa menjadi terbiasa belajar sekadar untuk mendapat nilai baik dan menghindari nilai jelek," kata Kemendikbud dalam situs resminya, Kamis (12/12/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, adanya UN dapat membuat siswa lupa terhadap pentingnya proses belajar itu sendiri. Padahal proses belajar inilah yang perlu dikembangkan dalam diri siswa.
"Hal ini membuat siswa lupa akan kenikmatan intrinsik yang bisa diperoleh dari proses belajar itu sendiri. Padahal motivasi belajar intrinsik inilah yang justru sangat perlu dikembangkan agar siswa agar menjadi pembelajar sepanjang hayat," tulis Kemendikbud.
Kemendikbud menuliskan UN adalah alat untuk melakukan evaluasi terhadap sistem pendidikan. UN bukan alat untuk melatih siswa agar menjadi gigih dan ulet belajar.
"UN adalah alat untuk melakukan monitoring dan evaluasi mutu sistem pendidikan. Fungsi UN bukan untuk melatih keuletan atau kegigihan," kata Kemendikbud.
Kemendikbud mengatakan sifat gigih dan ulet dalam belajar bukan proses instan yang dapat dibentuk di akhir jenjang pendidikan. Sifat ini dapat dibentuk dengan proses yang panjang dan berkelanjutan.
"Sifat-sifat ini tidak dapat dibentuk secara instan di akhir jenjang pendidikan melalui ancaman ketidaklulusan atau nilai buruk. Sifat seperti kegigihan hanya dapat ditumbuhkan melalui proses belajar yang memberi berbagai tantangan bermakna secara berkelanjutan," sebut Kemendikbud dalam situsnya.
"Butuh waktu bertahun-tahun untuk bisa membuat sifat seperti kegigihan menjadi bagian dari karakter siswa," sambung Kemendikbud. (gbr/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini