"Karena sudah dilaporkan tentu akan kita hadapi ya. Apalagi Andi Arief ini kan Wasekjen Partai Demokrat, tentu partai akan membela. Karena di video yang beredar kemarin, Andi Arief juga kan diancam akan dipukuli di depan anak dan istrinya yang disampaikan Henry Yoso di depan khalayak ramai di acara Bang Zulkifli Hasan," kata Jansen kepada wartawan, Kamis (12/12/2019).
Jansen menyebut Andi Arief mengurungkan niat melaporkan balik Henry Yoso ke polisi. Sebab, Jansen menilai, jika Andi Arief melaporkan balik, situasi justru akan makin panas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Simak Video "Andi Arief Sebut Dendam Megawati ke SBY Turun Sampai AHY"
Jansen mengatakan, sebaiknya semua pihak, termasuk Andi Arief dan Henry Yoso, duduk bareng untuk menyelesaikan persoalan. Dia berharap masalah ini tak mengalir ke akar rumput masing-masing partai.
"Menurut kami agar masalah ini tidak berkepanjangan di mana para pihak akan saling berganti melapor ke polisi, karena masalah ini bermula di level elite, lebih baik semua duduk bareng. Jika sampai mengalir ke grassroot kita para elite ini yang salah," ucap Jansen.
"Karena persoalan ini bermula dari debat terkait Pancasila, mari kita selesaikan juga persoalan ini dengan mekanisme sila ke-4 'musyawarah mufakat'. Mari kita buktikan Pancasila itu memang relevan untuk menyelesaikan masalah dan sudahi pertikaian ini," imbuhnya.
Sebelumnya, Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief dilaporkan pengacara sekaligus politikus PDIP Henry Yosodiningrat terkait cuitan 'preman'. Andi Arief mempertimbangkan melaporkan balik Henry Yoso.
"Pelaporan sejenis laporan Henry Yoso ini bisa saya pahami. Inilah gambaran sisa-sisa feodalisme yang tersisa dari masyarakat kita. Ego, keakuan, dan eksistensi diri, tidak mau dikritik adalah ciri-cirinya. Paradoks dalam demokrasi kita. Saya memahami itu," kata Andi Arief saat diminta tanggapan pelaporan oleh Henry Yoso, Kamis (12/12).
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini