"Mengevaluasi pada pelaksanaannya, bukan mengevaluasi pada sistem pemilihan presidennya. Karena bagi PDIP sistem pemilihan presiden untuk memperkuat sistem presidensil, cara paling mendekati adalah dipilih presiden secara langsung oleh rakyat dalam satu pemilu yang demokratis, jujur dan adil," kata Basarah, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (12/12/2019).
"Semuanya terikat pada rules of games tang telah disepakati bangsa Indonesia baik itu yang melalui konstitusi, UU, maupun peraturan-peraturan yang lainnya," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Basarah mengatakan berdasarkan laporan berbagai pihak, pada Pemilu 2019 memang menimbulkan endapan atau residu. Endapan tersebut, kata Basarah, termasuk maraknya politik identitas.
"Kalau dilihat indikator pelaksanaan Pemilu Presiden 2019 yang baru berlangsung memang laporan berbagai pihak terutama dari Bawaslu, Kapolri, kemudian juga Kejaksaan dan lembaga-lembaga survei yang lainnya. Kita memang menemukan residu di dalam proses demokrasi pemilihan presiden yang dilaksanakan 2019 kemarin," ujar Basarah.
"Di mana residu itu adalah menyangkut maraknya politik identitas yang digunakan oleh berbagai pihak di dalam kontestasi pemilihan presiden kemarin. Saya kira pandangan Pak SBY menemukan konteksnya kalau kita kaitkan dengan realitas yang terjadi sepanjang pemilu presiden yang kemarin," sambungnya.
Cara evaluasi yang diusulkan Basarah adalah memperkuat sistem presidensial, di mana presiden dan wakil presiden tetap dipilih langsung oleh rakyat. Basarah meyakini dengan cara tersebut dapat mewujudkan esensi kedaulatan rakyat.
"Bagaimana kita mengevaluasinya? Tentu kalau kita bicara sistem pemerintah presidensil cara yang paling efektif memperkuat sistem presidensil itu adalah presiden dan wakil presidennya dipilih langsung oleh rakyat. Saya kira itu mendekati teori demokrasi yang dapat mewujudkan esensi kedaulatan rakyat," sebut Basarah.
Sebelumnya, SBY menyoroti penyelenggaraan Pemilu 2019 yang dinilai menimbulkan gesekan. Ketua Umum Demokrat itu menyerukan evaluasi pemilu secara menyeluruh.
"Evaluasi menyeluruh tentang sistem, undang-undang, dan penyelenggaraan pemilu perlu kita lakukan," kata SBY di JCC, Senayan, Jakarta, Rabu (11/12).
Evaluasi ini diharapkan SBY dilakukan pemerintah hingga penyelenggara pemilu. Dia ingin pemilu yang akan datang berjalan lebih baik.
Simak Video "Ungkapan SBY Sebut Politik Identitas di Pemilu Melebihi Takarannya"
(rfs/gbr)











































