"Pelaporan sejenis laporan Henry Yoso ini bisa saya pahami. Inilah gambaran sisa-sisa feodalisme yang tersisa dari masyarakat kita. Ego, keakuan dan eksistensi diri, tidak mau dikritik adalah ciri-cirinya. Paradoks dalam demokrasi kita. Saya memahami itu," kata Andi Arief saat diminta tanggapan pelaporan oleh Henry Yoso, Kamis (12/12/2019).
Andi Arief lantas mengungkit video Henry Yoso berbicara 'memukuli di depan istri dan anak'. Andi Arief, yang mengaku sejatinya tidak berencana melaporkan balik Henry Yoso, kini mempertimbangkan opsi itu karena desakan keluarganya yang khawatir akan keselamatannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya tidak ada rencana melapor balik. Tetapi keluarga besar saya mendorong untuk lapor balik karena khawatir akan keselamatan saya, anak, dan istri karena secara verbal atau niat sudah dikemukakan di depan orang banyak. Bagi keluarga saya, itu serius," ucap Andi Arief.
"Saya sedang menimbang," tegas dia.
Laporan Henry tentang Andi Arief terdaftar dengan nomor LP/B/1043/XII/2019/BARESKRIM. Dalam penjelasannya kepada wartawan dalam bentuk dokumen, Henry mempermasalahkan cuitan Andi pada hari yang sama, pukul 09.53 WIB, di akun Twitter @AndiArief_. Cuitan tersebut menyebut nama Henry sebagai preman.
"Kawan-kawan PDIP yang sekarang ada dan mendapatkan posisi dalam partai dan kekuasaan - -. Mayoritas PDIP otot. Faksi otak tersingkir. Itu penjelasan kenapa preman seperti Henriyosodiningrat melaporkan Rocky Gerung," terang Henry.
Andi Arief seperti diberitakan sebelumnya mengaku mendapat informasi Henry Yosodiningrat akan melaporkannya ke polisi karena cuitan 'preman' itu. Informasi itu didapat Andi Arief lewat video yang beredar di media sosial dan dia unggah di Twitter-nya.
Dalam video yang diunggah Andi Arief, Henry Yoso tampak berbicara dalam satu forum dengan backdrop berlogo MPR RI. Backdrop itu bertulisan 'Silaturahmi Wakil Ketua MPR RI Bapak Zulkifli Hasan dengan Forum Komunikasi Persaudaraan Lampung Perantauan (FK-PLP)'. Henry Yoso menyinggung seseorang dari Lampung yang mencapnya sebagai preman. Andi Arief adalah politikus dari Lampung yang menyebut Henry Yoso sebagai preman dalam cuitannya.
"Saya sayangkan lagi putra daerah Lampung mencuit di dalam Twitter-nya, mengatakan politisi PDI Perjuangan sekarang faksi otot, meninggalkan faksi otak sehat, makanya preman seperti Henry Yosodiningrat, astagfirullahalazim, saya sempat istigfar, gua samperin ke rumahnya, gua gebukin di depan anak-bininya nih orang," kata Henry Yoso dalam video yang diunggah Andi Arief.
Andi Arief menanggapi video itu. Dia mengaku tidak pandai berkelahi tapi siap menerima kedatangan Henry Yoso di rumahnya dan tidak akan main lapor polisi.
"Saya tidak ahli baku hantam, tapi saya menanti kedatangan Henry Yosodiningrat yang mengancam akan menggebuk saya di depan anak-istri. Kabarkan saja jam berapa. Saya tunggu. Saya tidak akan lapor polisi," ucap Andi Arief (10/12).
Simak Video "Andi Arief Sebut Dendam Megawati ke SBY Turun Sampai AHY"
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini