Calon Hakim MK Widodo Nilai Hakim Jangan Jadi Corong UU Semata

Calon Hakim MK Widodo Nilai Hakim Jangan Jadi Corong UU Semata

Eva Safitri - detikNews
Kamis, 12 Des 2019 11:26 WIB
Foto: Prof Widodo Ekatjahjana (eva/detikcom)
Jakarta - Calon hakim konstitusi Prof Widodo Ekatjahjana menilai seorang hakim tidak hanya menguji kasus berdasarkan aliran hukum, melainkan juga dari fakta kenyataan. Sehingga hakim konstitusi harus kreatif dan keluar dari corong undang-undang.

Anggapan itu merujuk pada pertanyaan salah satu pansel calon hakim konstitusi. Pansel meminta pandangan Widodo terkait bagaiaman sikap seorang hakim terhadap pengujian masalah-masalah yang ada.

"Sebagai penjaga konsititusi menurut Prof Widodo hakim MK itu sebaiknya dia ada aliran yurisprudensi ataukah realisme yurisprudensi atau depend on case tergantung ada kasus yg diuji?" ujar pansel dalam sesi wawancara, di Gedung Kemensetneg, Jl Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis (12/12/2019).

Widodo mengatakan kedua hal itu masih menjadi perbincangan hingga saat ini. Dia pun berpendapat kalau seorang hakim harus keluar dari corong undang-undang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini dua pandangan yang saya kira dalam sejarah MK juga kalau kita cermati di putusannya itu banyak diskusi menyangkut masalah apakah pendekatan hakim itu seperti corong undang-undang saja ataukah hakim itu harus kreatif. Hakim harus lebih progresif untu mengejar subtansial ketimbang aspek keadilan prosedural. Kira-kira perdebatannya seperti itu," jawab Widodo kepada pansel.

Tidak hanya menemukan keadilan sesuai perintah undang-undang, menurut Widodo, hakim juga harus menggali fakta kenyataan. Misalnya bisa nilai dan hukum yang berkembang dalam masyarakat.

"Maka pilihan saya bukankah juga dalam asas hukum MK bahwa pengadilan dan hakim mengetahui hukumnya bahkan perintah UU Kehakiman juga agar para hakim menggali nilai dan hukum yang berkembang dalam masyarakat, maka hakim sudah harus keluar dari sekadar sebagai corong atau mulutnya UU. Hakim harus menemukan hukum keadilan yang subtansial," tutur Widodo. (eva/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads