Penolakan Penghapusan UN
Suara tak setuju soal penghapusan UN datang dari Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla (JK). Dia menilai penghapusan ujian nasional (UN) membuat generasi muda menjadi lembek.
JK sebelumnya mengemukakan efek negatif penurunan penerapan UN, yakni ranking mutu pendidikan Indonesia yang diriset oleh Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan (OECD) lewat Program Penilaian Pelajar Internasional (PISA). Berdasarkan hasil riset PISA, peringkat Indonesia turun pada 2018 ketimbang pada 2015.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Kritik ini lalu dijawab oleh Nadiem. Menurut Nadiem, UN versi baru justru lebih menantang.
"Nggak sama sekali, karena UN itu diganti asesmen kompetensi pada 2021. Malah lebih men-challenge sebenarnya," ujar Nadiem di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (11/12/2019).
"Tapi yang men-challenge itu bukan muridnya, yang men-challenge itu buat sekolahnya untuk segera menerapkan hal-hal di mana pembelajaran yang sesungguhnya terjadi, bukan penghafalan. Ada pembelajaran, ada penghafalan. Itu hal yang berbeda," lanjutnya.
(imk/fdu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini