"Kami juga prihatin dengan keadaan sekarang. Kami melihat bahwa komitmen pemerintah untuk tetap gigih memerangi korupsi itu nampaknya sedang mencapai titik berbeda. Jadi oleh karena itu kita merasa tidak waktunya memberikan penghargaan," kata salah satu pengurus perkumpulan BHACA, Natalia Soebagjo, saat dihubungi, Rabu (11/12/2019)
Selain itu, menurut Natalia, memang tidak ada keharusan untuk memberikan penghargaan itu setiap tahun. Terlebih, ia menilai saat ini belum ada tokoh yang pantas menerima penghargaan itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, salah satu dewan juri BHACA, Zainal Arifin Mochtar, menyampaikan memang ada opsi untuk tidak mengelar Bung Hatta Anti-Corruption Award. Salah satu pertimbangannya berkaitan dengan kondisi KPK.
"Kita sudah rapatkan opsi-opsi (untuk meniadakan BHACA tahun ini) itu ada, tapi apakah diumumkan kapan, lebih baik saya menunggu semua dewan juri, karena keputusan ini ada (pada) keluarga Bung Hatta," ujar pakar hukum tata negara UGM Zainal Arifin Mochtar kepada detikcom, Rabu (11/12).
Zainal Arifin menjadi dewan juri untuk BHACA bersama Yopie Hidayat, Agung Pambudi, Bivitri Susanti, dan Betti Alisjahbana. BHACA merupakan penghargaan bagi tokoh antikorupsi yang digelar setiap 2 tahun.
Tonton juga Bikin Acara Dongeng Antikorupsi, KPK Mau Tanam Benih Integritas :
(ibh/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini