"Iya. Sudah mengundurkan diri sejak 1 Desember. Infonya, beliau ke saya akan fokus menulis buku," ucap Suharti saat dihubungi, Selasa (10/12/2019).
Informasi soal keluarnya Marco dari TGUPP tersebar di media sosial. Akun Twitter @digeeembok mengunggah foto tangkap layar terusan pesan. Di sana, Marco menyatakan pamit undur diri dan tidak lagi menjadi anggota TGUPP per 1 Desember.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Marco termasuk aktif di media sosial, khususnya Twitter. Beberapa cuitannya mengandung kontroversi, seperti menyinggung Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
Melalui akun Twitter-nya, Rabu (31/7), @mkusumawijaya, Marco menyambut positif jika Risma mau menjadi kepala dinas yang mengurus masalah sampah DKI. Namun Marco menyinggung soal anak Risma.
"Keren! Bagus banget buat Jakarta kalau Bu Risma mau jadi Kepala Dinas Persampahan. Dinas Lingkungan Hidup bisa dipecah menjadi salah satunya Dinas Persampahan. Semoga beliau mau, kalau sudah lega dengan urusan anaknya," tulis Marko seperti dilihat detikcom, Kamis (1/8).
Cuitan itulah yang dinilai Pemkot Surabaya telah menyerang personal Risma. Pemkot Surabaya juga merespons cuitan Marco juga melalui akun Twitternya, @BanggaSurabaya, pada hari yang sama.
"Terkait tweet yang disampaikan oleh @mkusumawijaya ini, kami menyesalkan hal tersebut karena menyerang secara personal Wali Kota Surabaya," demikian respons Pemkot Surabaya.
Halaman 2 dari 1
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini