"Reformasi menjamin kebebasan sipil sehingga siapa pun bisa bersuara tentang apa pun. Di samping juga menjamin hak-hak minoritas sebagai bagian dari warga negara Indonesia. Pemerintah maupun aparat tak bisa semena-mena terhadap rakyat," kata Bamsoet menyambut Hari HAM Internasional di Jakarta, Selasa (10/2019).
Bamsoet mengatakan, pada Hari HAM Internasional ini, kasus pelanggaran HAM, seperti Tragedi Trisakti, kembali menyeruak. Karena itu, dia mengapresiasi inisiatif pemerintah yang menggagas RUU tentang Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (KKR).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait terpilihnya Indonesia sebagai anggota Dewan HAM PBB, Bamsoet menilai capaian tersebut sebagai bukti pengakuan dunia internasional kepada Indonesia. Politikus Partai Golkar itu mengaku tidak heran dengan raihan tersebut.
"Indonesia selalu vokal dalam menyuarakan pembelaan terhadap etnis Rohingnya maupun Palestina. Dari mulai legislatif dan eksekutif, di setiap momen pertemuan internasional selalu menyuarakan pentingnya penghormatan terhadap manusia dengan cara memanusiakan manusia. Peran Indonesia ini sudah diakui dunia, sehingga tak heran jika terpilih menjadi anggota Dewan HAM PBB periode 2020-2022," paparnya.
Tonton juga video Jokowi Desak Ungkap Kasus Novel, Pegiat HAM ini Justru Khawatir:
(zak/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini