Seorang warga, Awe, mengatakan banyak warga yang menaruh kapur barus di depan rumahnya. Hal ini dilakukan untuk mencegah ular kobra masuk ke rumah warga.
Kapur barus ditaruh di teras rumah warga. (Sachril Agustin Berutu/detikcom) |
"Kami diberi tahu komunitas, ular nggak suka wangi yang berlebihan dan akan menghindari bila ada wangi berlebihan. Yang mudah didapat kan kabur barus, makanya pada naruh kapur barus di teras rumah," kata Awe di Perumahan Royal Citayam, Desa Susukan, Bojonggede, Kabupaten Bogor, Selasa (10/12/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menambahkan warga sudah tidak terlalu khawatir terhadap teror ular kobra di perumahannya. Menurut Awe, suasana di Perumahan Royal Citayam sudah kondusif.
"Sudah kondusif. Kami sekarang melakukan bentuk pencegahan saja. Pencarian ular kobra masih kami lakukan," ujarnya.
Warga sudah tidak terlalu khawatir terhadap teror ular kobra di perumahannya. (Sachril Agustin Berutu/detikcom) |
Awe menambahkan Perumahan Royal Citayam akan di-fogging. Selain itu, kata dia, sisa puing-puing dan tumpukan genteng akan diangkut.
"Fogging untuk mengusir ular. Nanti akan dilakukan fogging. Sekarang lagi pada angkat genteng dan puing-puing agar wilayah bersih," ujar dia.
Seperti yang diketahui, puluhan anak ular kobra meneror warga Perumahan Royal Citayam. Induk ular kobra ini belum ditemukan. (aan/aan)













































