"Induknya masih belum (ketemu)," kata warga Perumahan Royal Citayam Residence, Hari Cahyo, ketika dihubungi, Selasa (10/12/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penanganan masih dari warga sendiri. Semua kegiatan, semua finansial dari warga semua. Belum ada bantuan dari tingkat kabupaten atau desa," ujarnya.
Tonton juga Teror Kobra di Citayam Berlanjut Walau 30 Anaknya Telah Ditangkap :
Sementara itu, untuk melapor ke pemerintah kabupaten, pihaknya masih sungkan. Sebab, kata dia, Perumahan Royal Citayam Residence belum memiliki rukun tetangga sendiri. Selain itu, Hari mengatakan enggan melangkahi kewenangan desa.
"Kalau hal ini kita terkendala di desa juga ya. Karena kita tidak mau melangkahi desa. Desa ini sudah mengetahui adanya serangan wabah anakan kobra ini. Sedangkan di lingkungan kita, perumahan kita, belum terbentuk wadah RT," tutur Hari.
"Kita masih nginduk di RT luar. Jadi artinya lingkungan kita belum terbentuk RT, jadi dari kami pun agak susah untuk tembus ke dinas Kabupaten Bogor. Tapi secara prosedur, kita sudah melaporkan ke tingkat RT, melalui desa, kita sudah melaporkan," sambung dia.
Seperti diketahui, teror ular kobra di Citayam hingga kini masih terjadi. Hingga kemarin, total anak ular kobra yang ditemukan sebanyak 32 ekor.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini