Migrasi Khilafah di Mata Pelajaran Madrasah

Round-Up

Migrasi Khilafah di Mata Pelajaran Madrasah

Tim detikcom - detikNews
Senin, 09 Des 2019 22:02 WIB
Menag Fachrul Razi (Lamhot Aritonang/detikcom)
Jakarta - Kontroversi tentang soal ujian semester bertema khilafah untuk madrasah aliyah di Kediri masih berlanjut. Kini materi khilafah dipindah dari mata pelajaran fikih ke sejarah.

Soal ujian semester bertema khilafah telah diujikan di madrasah aliyah, di Kediri, 4 Desember lalu. Kabar viral tentang keberadaan soal itu menyeruak di internet. Kementerian Agama (Kemenag) kemudian mencabut soal itu supaya tak digunakan lagi di ujian susulan. Pimpinan komisi di DPR yang membidangi agama menilai konten khilafah di pelajaran agama tak perlu dicabut.


"Sebetulnya proses pembelajaran yang mengandung konten khilafah dan perang atau jihad dalam pandangan saya tidak perlu dihapuskan dalam mata pelajaran agama. Khilafah merupakan bagian dari sejarah khazanah produk sejarah dalam Islam. Sementara jihad juga bagian dari doktrin dari ajaran Islam yang penting untuk dipelajari dan dimaknai secara komprehensif," kata Ace dalam keterangan tertulis, Senin (9/12/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Catatan sejarah tak boleh dihapuskan. Pemahaman yang benar tentang khilafah tetap perlu dipahami oleh siswa-siswi dengan pikiran terbuka. Namun bukan berarti khilafah kemudian harus diterapkan di Indonesia karena, menurut Ace, itu memang tidak mungkin diterapkan.


Menteri Agama Fachrul Razi mengakui khilafah memang ada di sejarah Islam, namun para pengajar saat ini menurutnya menyimpang. Materi tentang khilafah, menurut Fachrul, harus dimoderasi supaya tidak cenderung ekstrem. Dia khawatir pengajar siswa-siswi di sekolah malah mempropagandakan ideologi khilafah.

"Memang kalau di sejarah Islam ada, tapi pengalaman yang lalu ya mungkin nggak tahu kesalahannya di mana yang jadi pengajarnya justru menyimpang ke mana-mana, mengkampanyekan khilafah," kata Fachrul Razi di kantor Wakil Presiden, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Senin (9/12). Soal ini, Ketua Komisi VIII DPR RI Yandri Susanto meminta Fachrul tak asal bicara soal adanya guru yang mengkampanyekan khilafah.

Migrasi Khilafah di Mata Pelajaran MadrasahSoal ujian yang mengandung kata 'khilafah' di Kediri (Andhika Dwi-detikcom)


Materi khilafah dan jihad, yang sebelumnya masuk ke pelajaran fikih, kemudian bakal dipindah ke mata pelajaran sejarah. Fikih adalah ilmu tentang hukum Islam.

"Sejarah nggak boleh hilang, tetapi fikih nggak ada lagi," kata Fachrul.


Alasan migrasi materi khilafah dari fikih ke sejarah, yakni agar murid-murid bisa memahami konteks yang ada di Indonesia. Pemerintah lebih memilih paham Islam moderat, bukan yang pro-pendirian khilafah.

"Jadi pelajaran agama itu nanti akan berfungsi instrumental untuk menanamkan, menginternalisasikan nilai-nilai keagamaan yang moderat, nasionalis, religius. Jadi di satu sisi anak-anak kita rajin ibadah, religiositasnya tinggi, di sisi lain mereka memiliki pengetahuan pemahaman dan artikulasi keagamaan yang nasionalis," kata Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama, Kamaruddin Amin, di kantor Kementerian Agama, Jalan Lapangan Banteng Barat, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Senin (9/12/2019).


Kemenag bakal berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dalam perubahan materi khilafah dari fikih ke sejarah. Dia mengatakan, dalam lingkup madrasah, yang berwenang membuat materi pengajaran dalam bukunya adalah Kementerian Agama.

Migrasi Khilafah di Mata Pelajaran MadrasahDirjen Pendidikan Islam Kemenag Kamaruddin Amin (Kanavino/detikcom)
Halaman 2 dari 2
(dnu/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads