"Ini Republik emang lucu kok, Bung Karno hanya mau dijatuhkan, tahun '65 itu, makanya harus dihabisi lah, cara menghabisinya ya gitu lah, pokoknya dibilang dia kerja sama 'ama PKI," kata Megawati di Workshop Wawasan Kebangsaan untuk PNS di Lingkungan Kementerian Sosial, Gedung Konvensi TMPN Utama Kalibata, Jakarta Selatan, Senin (9/12/2019).
Anak kedua Sukarno itu mengatakan Sukarno tak pernah diadili atas fitnah-fitnah itu. Megawat sendiri mengaku pusing memikirkan bagaimana bisa seorang Presiden kena tuduhan seperti itu. Sebagaimana diketahui, prahara '65 diikuti dengan pergantian rezim.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: CIA Tuding Sukarno Adu Domba PKI dan Tentara |
Megawati mengaku selalu membawa buku saku berisi pidato Bung Karno. Tapi di masa Orde Baru, hal-hal yang bernuansa Bung Karno sulit untuk mengemuka di publik. Banyak orang-orang takut, termasuk pendukung-pendukung Megawati pada era dulu.
"Saya heran, kok takut banget ya, apalagi ketika zaman Pak Harto dengan segala hormat saya kepada beliau, tetapi kenapa yang namanya Bung Karno itu dibuat sedemikian rupa, disingkirkan, dibungkam, rakyat tidak boleh berbicara," kata Megawati.
Tonton juga video PKS Sebut Mega Rendahkan Derajat Prabowo, Gerindra: Mega dan Prabowo Sahabat:
Orang-orang takut menampakkan kekagumannya pada Bung Karno, termasuk yang Megawati temui di Jawa Tengah saat Orde Baru. Itu karena Bung Karno kena cap PKI pada saat itu. Ternyata persepsi orang sangat mudah dibelokkan, termasuk persepsi tentang sang penggali Pancasila.
"Saudara-saudara sekalian, begitu mudahkah orang membalikkan pikiran? Kalau beliau itu PKI, kenapa beliau Prolamator? Pikir dong. Kenapa beliau dihormati begitu banyak negara? Siapa yang sudah ke luar negeri, boleh tanya ke Arab Saudi, tanya," ujar Megawati.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini