Bu Guru Nurdiana yang juga selaku kepala sekolah PAUD dan tempat Penitipan anak (day care) Jannatul Athfal Samarinda, mengaku sangat terpukul dengan kejadian ini. Nurdiana menjelaskan, dia diperiksa polisi dan ditanya soal mengapa Yusuf bisa hilang di day care tersebut.
Dia mengatakan, balita Yusuf hilang pada Jumat (22/11), saat itu hujan deras mengguyur. Menurut Nurdiana, ada 2 guru yang menjaga anak-anak di day tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat itu yang berjaga adalah Bunda Marlina dan Yanti dan dalam pra rekontruksi tadi diperagakan bagaimana keduanya menjaga anak anak hingga sampai hilangnya Yusuf," terang Nurdiana saat ditemui di lokasi prarekonstruksi, Senin (9/12/2019).
Dia menjelaskan, sebelum hilang korban duduk di ujung pintu menuju ke kamar mandi. Di sebelahnya ada bunda Yanti yang sedang menjaga seorang bayi.
"Entah bagaimana ia keluar saat bunda Marliana pergi kekamar mandi untuk menyiapkan air untuk memandikan para balita sementara satu lainnya menjaga satu bayi yang sedang menangis, saat itulah kemudian Yusuf menghilang, dan kejadianya begitu cepat kurang dari lima menit korban hilang, dan saya sempat mengejar korban hingga ke tepi jalan yang saat itu memang sedang becek karena habis hujan," jelas Diana.
Nurdiana menduga anak ini dijemput sesorang namun dirinya tak tahu sosok penjemputnya. Pasca-kejadian itu balita Yusuf dilaporkan hilang oleh pihak day care ke pihak keluarga.
"Saat itu kami menduga anak ini telah dijemput seseorang, namun kami tidak mengetahui siapa yang menjemputnya," kata Diana.
Baca juga: Geger Penemuan Mayat Balita Tanpa Kepala |
Mayat bali tanpa kepala tersebut ditemukan di sebuah parit, Jl Antasari, Kecamatan Samarinda Ulu, Minggu (8/12) sekitar pukul 05.30 Wita. Polisi mengaku pernah mendapat kabar balita hilang sebelum penemuan mayat balita tanpa kepala dari penitipan anak di lokasi sekitar TKP penemuan mayat bayi.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini