Ditemukannya ular kobra ini berawal dari laporan warga perumahan yang berada di RT 02/06, Desa Susukan, Bojonggede, Kabupaten Bogor. Petugas dari Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bogor pun langsung turun untuk menangkap ular kobra.
"Diduga baru menetas dari sarangnya sehingga keluar dan mulai masuk ke rumah warga. Menurut kesaksian warga, sebelumnya, ada 11 ekor yang tertangkap oleh warga," kata Kepala Dinas Damkar Kabupaten Bogor, Ma'mur, Jumat (6/12/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anak ular itu ditemukan di beberapa titik seperti sela-sela tumpukan genteng. Meski anak ular sudah ditemukan, induknya masih belum diketahui keberadaannya.
Hingga Sabtu (7/12/2019), warga masih merasa khawatir karena induk ular kobra belum juga ditemukan. Menurut warga, petugas Damkar sudah menyisir lokasi tempat penemuan kulit ular namun tak menemukan induk kobra itu.
"Waktu beberapa bulan yang lalu kita ketemu kulitnya di sini. Damkar sih udah nyisir kemari nggak ada. Kita ketar-ketirnya itu takutnya kan indukannya ini, kita belum ketemu telurnya. Udah sembilan tahunan kosong rumahnya," kata Koordinator Warga, Irwan Ramadhan.
Warga lainnya, Rudi Setiabudi, mengatakan rumahnya pernah dua kali dimasuki ular kobra. Menurutnya, ular tersebut ditemukan di bagian dapur serta bagian depan rumah.
"Pertama minggu lalu, dan yang kedua hari Kamis. Pada hari Sabtu, sekitar habis magrib sekitar jam 18.30 WIB malam sudah ada di dapur satu, kemudian dalam keadaan setengah mati ularnya, karena dimatiin oleh kucing saya," ucap Rudi.
![]() |
Ular yang berkeliaran pun mengganggu aktivitas warga. Salah satunya, Taman Pendidikan Al-Qur'an di perumahan itu harus diliburkan sementara karena ada ular yang ditemukan di teras musala setempat.
Pawang ulang pun sudah datang ke lokasi untuk membantu pencarian induk kobra. Namun, pawang itu hanya menemukan satu ekor anak kobra di dalam musala yang baru saja menjadi tempat warga menunaikan salat berjemaah.
"Ular ini jenis anakan kobra, kobra Jawa," ucap pawang ular bernama Kinel di dalam Musala Al Muhajirin.
Anak ular tersebut ditemukan Kinel, yang tergabung dalam Komunitas ACTION, saat mencari menggunakan alat bernama hook. Anak ular itu ditemukan tak lama setelah warga selesai salat berjemaah di musala sekitar pukul 12.30 WIB.
Kinel kembali menyisir beberapa lokasi yang dicurigai tempat induk ular kobra bersembunyi. Dia tampak menyisir ke bagian gudang musala, rumah warga, serta bangunan kosong yang sudah tidak ditempati selama sembilan tahun.
Penyisiran terus dilakukan hingga pukul 14.47 WIB. Namun sarang ataupun induk ular kobra belum ditemukan.
Kinel pun memberi saran kepada warga jika tiba-tiba ada yang digigit ular. Dia mengatakan orang yang tergigit tersebut harus langsung dijauhkan dari ular agar ular tersebut tidak mengigit dua kali.
![]() |
"Pertama kali jauhi dulu ularnya, misalnya ularnya di sini. Si korbannya kira tarik dulu, kalo nggak berani sama ular jauhi dulu dari ularnya. Jangan sampai kita tergigit dua kali," kata Kinel.
Dia menyebut ular kobra bisa bertelur sebanyak 15-30 butir. Kinel mengatakan warga bisa saja membunuh ular kobra tersebut jika dalam keadaan terdesak.
Warga juga diimbau untuk menaruh kamper di tempat-tempat lembap sekitar rumah untuk mencegah ular bersarang. Dia menyebut ular menyukai tempat lembap untuk bersarang.
Halaman 2 dari 3
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini