Dari video yang dilihat, Sabtu (7/12/2019), YouTuber Makassar ini memperlihatkan visual kondisi air laut yang keruh dengan sampah plastik mengapung.
Mereka kemudian membuat bumbu rujak dengan cara mengambil air laut ke sebuah piring plastik, lalu memasukkan cabai ke dalamnya. Ada yang mengupas buah lalu memasukkannya ke bumbu air laut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Supaya higienis ki toh, pakai sendok ki (supaya rujak ini higienis, kita pakai sendok makan)," sambung seorang YouTuber lainnya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pemprov Sulawesi Selatan (Sulsel), Bachtiar Baso, mengimbau masyarakat agar tidak mencontoh aksi para YouTuber tersebut karena berisiko pada kesehatan.
"Janganlah (ditiru)," ujar Bachtiar saat dimintai konfirmasi secara terpisah, Sabtu (7/12/2019).
"Itu kan air laut, air asin, kandungan garamnya banyak, yang kedua kebersihannya juga toh. Terus apakah kuman yang ada di air laut itu kita jamin bisa tidak berefek (buruk) jika kita minum?" imbuhnya. '
Padahal air minum biasa menurut Bachtiar disterilkan untuk menghilangkan kuman.
"Terutama kuman E. coli, itu paling bahaya, pasti berefek itu. Air laut banyak garam, saya kira bisa diare, bisa kolera, bisa disentri," imbuhnya.
Soal video, Bachtiar mengaku ingin mengecek maksud pembuat konten. Pembuat video di Losari ini biasa mem-posting konten lewat akun YouTube 'Sayakah Tidakji'.
"Apakah itu memang suatu atraksi-atraksian, atau suatu bisnis, atau suatu apa kita belum tahu," katanya. (fdn/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini