Ketua P2TP2A Makassar Andi Tenri Palallo yang ditemui Detikcom, Rabu (4/12/2019), mengatakan kondisi SA saat ini dalam proses pendampingan psikolog anak, untuk memulihkan sensitivitasnya seperti anak seusianya. Bocah SA diduga mengalami penurunan tingkat kepekaan akibat penganiayaan yang dialaminya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tenri yang juga Kepala Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak Makassar ini menduga, aksi kekerasan yang dialami SA sudah berjalan lama, sehingga bocah SA merasakan aksi kekerasan ibunya, berinisial M (36), sebagai hal yang wajar.
Tonton videonya Polisi Tangkap Ibu yang Paksa Anaknya Mengemis :
Menurut pengakuan SA, lanjut Tenri, SA dipaksa ibunya mengemis dengan target membawa pulang minimal Rp 50 ribu untuk membayar cicilan motor dan arisan. SA disiksa ibunya, karena uang hasil ngemisnya dipakai beli makan. SA diketahui tinggal di kawasan pemukiman kumuh Panakukang bersama ayahnya yang bekerja sebagai pemulung dan empat saudaranya.
Selain pemulihan trauma, bocah SA juga telah diperiksa kondisi kesehatannya di unit Homecare Pemkot Makassar. Selama di kantor P2TP2A, SA juga diajari cara membersihkan diri, seperti mandi dan sikat gigi.
"Kondisi SA sempat mengalami demam, setelah itu kami periksakan di layanan Homecare, kondisinya sudah membaik," tambah Tenri.
Selain itu, Tenri juga mendukung sepenuhnya langkah Polsek Panakukang mentersangkakan ibu SA, dengan menggunakan UU Perlindungan Anak. Hal tersebut untuk membuat jera para orang tua yang mengeksploitasi dan melakukan tindakan kekerasan pada anaknya.
(mna/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini