Mundur dari Caketum, Bamsoet: Berat tapi demi Persatuan-Kesatuan Golkar

Mundur dari Caketum, Bamsoet: Berat tapi demi Persatuan-Kesatuan Golkar

Farih Maulana Sidik - detikNews
Selasa, 03 Des 2019 19:09 WIB
Bambang Soesatyo (Bamsoet) (Farih Maulana Sidik/detikcom)
Jakarta - Wakil Kordinator Bidang Pratama Partai Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) resmi mengundurkan diri sebagai calon ketua umum Partai Golkar. Bamsoet mengatakan keputusan tersebut berat tapi diambil demi persatuan Golkar.

"Berat bagi saya untuk ngambil, tapi demi persatuan dan kesatuan Partai Golkar saya ambil keputusan pahit ini. Inilah cara kami dan senior-senior kami menyelesaikan masalah internal kami di Partai Golkar," kata Bamsoet dalam jumpa pers di Resto Sate Senayan, Jl Pakubuwono VI, Jakarta, Selasa (3/12/2019).

Dia mengatakan ada empat alasan dirinya mundur. Alasan pertama adalah mencermati perkembangan situasi Partai Golkar menjelang munas semakin panas. Alasan kedua, situasi nasional yang memerlukan kondisi politik yang kondusif guna menjaga pertumbuhan ekonomi. Hal itu, kata dia, untuk mencegah dari berbagai serangan dan ancaman global dalam bidang ekonomi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Pada akhirnya, maka saya memutuskan untuk tidak meneruskan pencalonan saya sebagai kandidat ketum Partai Golkar periode 2019-2024 agar situasi Partai Golkar yang saat ini diberi tugas oleh negara untuk membenahi di bidang ekonomi, bisa sukses dan bisa mengatasi tantangan ekonomi ke depan," katanya.

Selain itu, Bamsoet mengatakan nasihat dari senior Golkar menjadi pertimbangan. Menurutnya, dirinya tak bisa menolak dan melawan senior ketika diberi nasihat dan saran.

"Semangat rekonsiliasi yang telah kita sepakati bersama antara kedua tim. Saya dan Airlangga sepakat untuk membangun rekonsiliasi antara tim Bamsoet dan Airlangga," katanya.




Bamsoet mengatakan sangat berat mengambil keputusan pengunduran dirinya. Namun, kata dia, keputusan pahit tersebut diambil demi persatuan dan kesatuan Partai Golkar.

"Pagi saya konsultasi ke Pak Ponco saya laporkan situasi dan kondisi yang ada, tadi malam sampai jam 12 di tempat Pak Yapto selaku ketum PP. Sebelumnya pada Mas Bobi sebagai PLT ketum Soksi dan Pak Akbar Tanjung tadi pagi saya sudah minta nasihat dan pandangan. Pak Agung Laksono demikian," katanya.

Lebih jauh, kata dia, kesepakatan rekonsiliasi dirinya dengan Airlangga dianggap momentum yang tepat menjelang Musyawarah Nasional (Munas). Menurutnya, dalam pelaksanaan munas, Partai Golkar harus menunjukkan suasana yang teduh.


"Tadi, saya bersama dengan Pak Airlangga, Pak Luhut, dan Pak Ical menyepakati dan menyerahkan rekonsiliasi secara menyeluruh terhadap kontestasi yang sedang berlangsung. Karena momentum memang sudah tepat nanti malam pembukaan sebelum pembukaan harus ada suasana yang teduh. Itu salah satu keistimewaan bahwa kami satu sama lain saling menghargai," pungkasnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads