Jokowi Bela Stafsus Billy dari Gempuran Bully

Round-Up

Jokowi Bela Stafsus Billy dari Gempuran Bully

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 03 Des 2019 06:58 WIB
Foto ilustrasi: Presiden Jokowi dan Stafsusnya, Billy Mambrasar (Rengga Sancaya/detikcom)
Jakarta - Cuitan Staf Khusus (Stafsus) Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gracia Billy Mambrasar, telah membikin riuh warganet di Twitter. Dia sempat dirundung tagar #StafsusRasaBuzzeRp gara-gara menyebut pengkritiknya sebagai 'kubu sebelah megap-megap'. Namun Sang Bos membela Billy dari gempuran bully.

Billy sudah menghapus cuitan yang memuat kalimat 'kubu sebelah megap-megap' itu. Dia juga sudah meminta maaf. Soal siapa sebenarnya 'kubu' yang dia maksud, Billy menjelaskan itu tak ada hubungannya dengan Pilpres 2019. Kubu ini juga tidak berkaitan dengan kelompok yang kerap dianggap anti pancasila.

"Saya me-refer kata 'kubu' ke mereka yang nyinyir terhadap performance kinerja kami terkait Pancasila," kata Billy saat dihubungi, Senin (2/12) kemarin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Giliran Jokowi bicara. Dia membela anak buahnya yang dinyinyiri itu. Jokowi bisa memaklumi kesalahan Billy karena Billy masih muda. Pria dari Serui itu berusia 30 tahun.

"Namanya muda-muda ini kan, mungkin semangatnya kan lebih dibanding yang tua-tua. Jadi kalau bicara karena terlalu semangat, ya biasalah, salah dikit," ujar Jokowi di Istana Kepresidenan, Senin (2/12).

Jokowi juga menyatakan Billy sudah meminta maaf. Jokowi meminta Billy dapat dimaafkan. "Anak-anak muda. Ini umur 30-an. Salah-salah dikit ya dimaafkan. Buat saya nggak ada masalah," tutur Jokowi.

Jokowi meminta publik memberi Billy kesempatan untuk berkarya. Apalagi, Billy baru menjadi stafsus belum lama ini.

"Masa baru seminggu dua minggu langsung di-bully. Berikan ruang selebar-lebarnya anak muda jadi pemimpin baik, interaksi," sambungnya.



Pendiri Yayasan Kitong Bisa dan Duta Pembangunan Berkelanjutan Indonesia itu berbicara soal arahan dari Jokowi mengenai etika menggunakan media sosial.

"Saya pikir kita tidak dibatasi dalam mengadvokasi kebijakan atau isu-isu yang critical tidak ada sih, murni kita menjalankan tugas dan tanggung jawab dan kita mengadvokasi isu saja," ujar Billy di Kompleks Istana Kepresidenan.

Soal kerja-kerjanya sebagai stafsus, ada indikator kinerja (key performance indicator/KPI). Billy juga bakal menyampaikan ke publik hasil kerjanya, tak terkecuali menyampaikannya via media sosial.



"Kita kerja sesuai KPI, sesuai responsibilities dan kalau ada progres dari tugas yang diberikan ke kami tentu kami menyampaikan dengan baik-baik," kata Billy.
Halaman 2 dari 3
(dnu/zak)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads