"Kami tanya dari mana sumber uang diperoleh, jawaban dia 'ada banyak orang datang ke saya ngasih (uang) padahal saya nggak minta'," ujar Kepala Panti Bina Insan Bangun Daya 1 Masyudi kepada wartawan, Sabtu (30/11/2019).
Masyudi menduga uang Rp 194,5 juta itu berasal dari mengemis sejak 2016. Sebab, sebelum peristiwa ini, Mukhlis sempat diamankan juga oleh Dinsos dengan membawa uang Rp 90 juta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia juga mengatakan saat ini uang itu diamankan oleh Panti Bina Insan Bangun Daya 1. Meski begitu, Yudi mengatakan Panti dan Dinsos tidak akan mengambil uang itu. Uang itu akan dikembalikan kepada Mukhlis saat keluar dari panti.
"Kami asesmen dan kami amankan uangnya. Memang uang ini dia nggak mau lepas, kalau tahun lalu (2016) Rp 90 juta selalu dibawa-bawa, saat pembinaan selalu dibawa-bawa, takut hilang katanya. Tapi sekarang (uang) kami amankan, kami simpan," kata Yudi.
Yudi menyebut saat ini Mukhlis masih dalam tahap interogasi dan panti juga sedang mencoba menghubungi keluarga Mukhlis. Jika Mukhlis dibawa pulang oleh pihak keluarga, lanjut Yudi, keluarga Mukhlis harus mengisi perjanjian bahwa Mukhlis tidak lagi mengemis.
"Akan kami infokan ke keluarganya. Keluarganya nanti harus tanggung jawab. Nanti akan kami tanya-tanya juga keluarganya," katanya.
Diketahui, Mukhlis diamankan Sudin Jakarta Selatan di kawasan Kebayoran Lama. Petugas P3S yang sudah mengintai Mukhlis memergoki Mukhlis masuk ke sebuah Bank di dekat dia mengemis.
Mukhlis diamankan bersama uang dengan pecahan Rp 100 ribu yang totalnya mencapai Rp 194,5 juta. Kadinsos DKI Jakarta Irmansyah mengatakan pengemis tersebut memang berencana mengumpulkan uang hingga Rp 200 juta dan dibawa ke kampung halamannya.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini