Terpopuler Pekan Ini: Viral Ningsih Tinampi hingga Kemarahan Rommy

Berita Pekan Ini

Terpopuler Pekan Ini: Viral Ningsih Tinampi hingga Kemarahan Rommy

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 30 Nov 2019 08:08 WIB
Foto: Ningsih Tinampi yang salahkan korban pemerkosaan, salah berita populer pekan ini (Muhajir Arifin)
Jakarta - Dalam sepekan ini, beberapa berita masuk ke dalam jajaran terpopuler. Dari mulai berita soal Agnez Mo yang mengaku tak punya darah Indonesia sampai viral pernyataan Ningsih Tinampi yang salahkan korban pemerkosaan.

Pada Jumat (28/11/2019), detikcom merangkum beberapa berita populer tersebut untuk para pembaca setianya. Berikut ini daftarnya:

1. Sindiran Tito ke Anies Soal Jakarta Kayak Kampung

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mendagri Tito Karnavian menyindir kondisi Ibu Kota DKI Jakarta yang dinilai seperti kampung, apabila dibandingkan dengan Shanghai, China. Hal ini disampaikan Tito ke Anies saat menjadi pembicara dalam Musyawarah Nasional IV Asosiasi Pemerintah Propinsi Seluruh Indonesia (APPSI) Tahun 2019.

"Pak Anies, saya yakin kalau sering ke China, kalau kita lihat Jakarta kayak kampung dibanding Shanghai," kata Tito di Hotel Borobudur, di Jalan Lapangan Banteng Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (26/11/2019).

Tito kemudian menceritakan lawatannya ke Shanghai dan Beijing pada tahun 1998. Ketika itu, ungkap Tito, kondisi dua kota di China tersebut masih sangat tertinggal dibanding kota Jakarta. Namun, pada 2018 Tito berkunjung lagi ke sana dan melihat perubahan yang luar biasa. Menurutnya, kedua kota itu sudah mirip dengan kota-kota besar di Amerika Serikat.


Anies pun memahami sindiran Tito ini dengan sudut pandang yang lain. Anies menyebut ucapan Tito itu terkait transformasi negara, bukan sekadar kota.

"Pak Tito tadi memberikan gambaran transformasi yang dialami oleh Tiongkok selama 4 dekade karena beliau menceritakan bagaimana analis-analis di akhir tahun '70-an, '80-an mengantisipasi perubahan yang akan terjadi di Tiongkok," kata Anies di Hotel Borobudur, Jalan Lapangan Banteng Selatan, Jakarta Pusat.

Anies mengatakan, pesan Tito dijadikan PR besar untuk mendorong transformasi perkotaan di kota-kota di Indonesia. Sebab dia juga mengakui, China mengalami perkembangan pesat soal tata kota dan negaranya. Lompatan perekonomian China itu dikatakan Anies bukan hanya perbandingan Jakarta dengan Shanghai. Tapi China sebagai negara dengan seluruh dunia.

Simak Video "Heboh Ningsih Tinampi Salahkan Korban Perkosaan, Ini Penjelasannya"


2. Agnez Mo Tidak Punya Darah Indonesia

Agnes Monica, yang akrab disapa Agnez Mo membuat kontroversi usai bicara soal darahnya. Dia mengatakan 'I don't have Indonesian blood whatsoever' yang dalam terjemahan bebasnya berarti 'aku tidak punya darah Indonesia'. Pernyataan itu dia sampaikan dalam wawancara Build Series by Yahoo.

"Sebenarnya, aku tidak punya darah Indonesia atau apapun itu. Aku (berdarah) Jerman, Jepang, China, dan aku hanya lahir di Indonesia," kata Agnez Mo dalam video seperti dilihat Selasa (26/11/2019).

Akibat pernyataannya itu, banyak yang menganggap Agnez Mo terkesan melupakan Indonesia setelah sukses berkarier di luar negeri. Namun, banyak pula yang membelanya.

Terlepas dari semua itu, pernyataan Agnez mendapat sorotan dari berbagai kalangan. Dari mulai politikus Gerindra Fadli Zon sampai profesor bidang hukum internasional. Bahkan guru besar hukum internasional Universitas Indonesia (UI), Hikmahanto Juwana, menilai Ditjen Imigrasi harus mengecek status kewarganegaraan Agnez Mo.


Namun, Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi menyatakan kewarganegaraan Agnez Mo dalam paspor masih berstatus WNI. Paspor milik pelantun lagu matahariku itu dikeluarkan oleh Konsulat jenderal Republik Indonesia (KJRI) Los Angeles, AS.

3. Viral Pernyataan Ningsih Tinampi yang Salahkan Korban Pemerkosaan

Video seorang pengobat alternatif bernama Ningsih Tinampi yang menyalahkan korban pemerkosaan dan pakaian yang dipakai viral di media sosial.

Dalam video tersebut, Ningsih tampak sedang memarahi pasiennya. Dia menuding pasiennya kerap berpakaian minim sehingga menjadi korban pemerkosaan. Pernyataan perempuan yang akrab disapa Bu Ning ini pun menuai kecaman.

Kendati demikian, Ningsih menjelaskan bahwa maksud sebenarnya dari ucapannya itu. Dia mengaku mengomentari setan dalam tubuh si anak.

"Aku kan mengomentari setan yang ada di badan anak itu (pasien). Bukan mengomentari semuanya. Aku mengomentari setan yang ada di badan anak itu," kata Ningsih Tinampi saat ditemui setelah mengobati pasien di rumahnya Desa Karangjati, Kecamatan Pandaan. Kabupaten Pasuruan, Kamis (28/11/2019).


Ia menegaskan apa yang dia ungkapkan di video yang viral tersebut langsung ditujukan pada makhluk halus yang ada dalam badan pasien.

"Dia (makhluk halus yang ada dalam badan pasien) dulu sebelum mati, dia posisinya begitu, pakai baju minim, bareng-bareng sama laki-laki banyak. Akhirnya nggak salah yang memperkosa gitu," terang Bu Ning, sapaan Ningsih Tinampi.

4. Kemarahan Rommy Setelah Tahu Dikerjai 2 Sepupunya

Terdakwa kasus suap jabatan di Kemenag, Romahurmuziy emosi setelah namanya dicatut oleh sepupunya. Pria yang akrab dipanggil Rommy ini emosi hingga memukul meja.

"Saya malah duduk di sini karena kamu ngaku-ngaku itu," kata Rommy pada Abdul Wahab yang merupakan sepupunya dalam persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (27/11/2019).

Sebagaimana diketahui, Rommy didakwa menerima suap dari Haris Hasanudin dan M Muafaq Wirahadi. Dari Haris, Rommy diduga menerima Rp 325 juta untuk membantunya mendapatkan jabatan sebagai Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Timur atau Kakanwil Kemenag Jatim.

Sedangkan dari Muafaq, Rommy diduga menerima Rp 91,4 juta agar Muafaq mendapatkan jabatan sebagai Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Gresik. Namun dalam surat dakwaan disebutkan bila sebagian uang dari Muafaq itu diarahkan Rommy untuk kepentingan Wahab mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Kabupaten Gresik.

Bermula dari sepupu Rommy lainnya yang juga adik dari Wahab bernama Abdul Rochim yang mengaku pernah dihubungi Muafaq. Rochim mengatakan saat itu Muafaq bercerita padanya soal keinginan mendapatkan promosi jabatan. Rochim pun akhirnya dibawa dengan membawa nama Rommy.

Sementara itu, Wahab pun memberi pengakuan terkait ceritanya membawa nama Rommy. Kesaksian Wahab itulah yang kemudian memancing emosi Rommy.

"Kenapa kamu bilang ke Muafaq memantapkan kepada saya? Apakah ada ucapan lebih? Cara kamu memantapkan kepada saya, kecuali mengatakan bahwa ada salam dari Aim tentang Muafaq, dan saya jawab Muafaq yang mana?" tanya Rommy kepada Wahab.

"Nggak ada, itu memang karangan saya dan biar keliatan berjasa, dan juga di kesempatan ini saya mohon maaf mas," ucap Wahab.


Rommy pun meluapkan emosinya dengan memukul meja di tempat duduknya. Dia mengaku kecewa dengan dua sepupunya yang mengaku menjual namanya kepada Muafaq. "Kenapa kamu menyampaikan itu? Kenapa kamu menyampaikan itu. Minggu lalu Aim (Abdul Rochim), sekarang kamu," ujar Rommy sembari memukul meja.

5. Cerita Perempuan Bela Suaminya yang Bunuh Pemerkosa Dirinya

Warga Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo, Juliana (22), membela suaminya, Nanang Budianto (21), yang membacok temannya, Slamet Widodo (25), hingga tewas pada Sabtu (23/11) pagi. Menurutnya, pembacokan terpaksa dilakukan untuk menyelamatkan dirinya yang hendak diperkosa Slamet.

Juliana mengaku sedih dan bingung lantaran Nanang diamankan polisi atas kasus pembunuhan. Juliana meminta pihak kepolisian agar bersikap adil kepada suaminya.

"Apa yang dilakukan suami saya adalah keterpaksaan demi melindungi saya dari perbuatan bejat Slamet," ujar Juliana, Senin (25/11/2019).

Juliana mengungkapkan itu merupakan upaya perkosaan ketiga terhadap dirinya oleh Slamet. Dalam dua aksi sebelumnya, Slamet berhasil melampiaskan nafsunya. Namun, dalam aksi terakhir, Slamet kehilangan nyawanya setelah dibacok berkali-kali oleh Nanang. "Saat itu suami saya melihatnya, dan langsung membacok pelaku," terang Juliana.

Kini Juliana mengaku semakin cinta pada suaminya. Pasalnya, jika suaminya tak datang tepat waktu, ia pasti sudah menjadi korban pemerkosaan untuk ketiga kalinya.

Halaman 2 dari 5
(rdp/fjp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads