"Alhamdulillah. Sore ini Polisi Cheras Malaysia (PDRM) telah melepaskan Sdr. Andreas Setiawan dari tahanan dan dalam waktu Andreas akan segera kembali ke Bali," demikian keterangan KBRI Kuala Lumpur lewat akun Facebook-nya, Kamis (28/11/2019).
Dengan bebasnya Andreas Setiawan, sudah tak ada lagi suporter Indonesia yang ditahan kepolisian Malaysia. KBRI Kuala Lumpur berterima kasih kepada seluruh pihak.
"KBRI Kuala Lumpur berterima kasih atas kerjasama dan koordinasi yang baik dengan PDRM dan Aliansi Suporter Indonesia di Malaysia atas telah bebasnya tiga orang suporter sepakbola Indonesia dari tahanan Polisi. Sdr. Iyan Prada Pribowo dan Sdr. Rifki Chorudin telah pulang sebelumnya ke Indonesia," katanya.
Sebelumnya, dua suporter Indonesia yang sempat ditahan kepolisian Malaysia telah dilepas. Keduanya tak terbukti terkait kasus dugaan ancaman bom melalui media sosial.
"Polisi Diraja Malaysia (PDRM) melepas dua WNI a.n. Sdr. Iyan Prada Pribowo dan Sdr. Rifki Chorudin yang ditahan setelah menjalani pemeriksaan selama lima hari di Kantor Polisi Cheras karena tidak ada bukti-bukti yang melibatkan keduanya terkait tuduhan yang ada," demikian keterangan KBRI Kuala Lumpur lewat akun Facebook-nya, Minggu (24/11).
Ketiga suporter Indonesia ditangkap Polisi Diraja Malaysia (PDRM) menjelang laga kualifikasi Piala Dunia 2022 antara Malaysia melawan Indonesia di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia. Ketiganya ditangkap dalam kaitan dengan dugaan ancaman bom melalui media sosial.
"Penahanan 3 warga negara Indonesia oleh pihak PDRM yang diduga terlibat dengan insiden ancaman bom di Stadion Bukit Jalil, Malaysia, melalui media sosial," kata Karo Penmas Polri Argo Yuwono kepada wartawan, Minggu (24/11).
Argo mengatakan, berdasarkan pernyataan PDRM, Andreas Setiawan (28), Iyan Prada Pribowo (32), dan Riki Chorudin (31) ditangkap pada Selasa (19/11) lalu. Penangkapan ketiganya bermula dari informasi adanya WNI yang akan melakukan keributan di stadion jika Indonesia kalah.
Polisi kemudian memeriksa ketiganya dan barang-barang yang dibawa. Namun tidak ditemukan barang-barang yang berhubungan dengan ancaman serangan bom.
Simak Video "Massa Geruduk Kedubes Malaysia, Kecam Aksi Pengeroyokan Suporter Indonesia"
Halaman
1
(jbr/fdu)