Selepas dari KPK, Laode Akan Lakukan Dua Hal ini

Selepas dari KPK, Laode Akan Lakukan Dua Hal ini

Hanif Mustafad - detikNews
Rabu, 27 Nov 2019 17:44 WIB
Ilustrasi Wakil Ketua KPK Laode M Syarif (Edi Wahyono/detikcom)
Jakarta - Masa kerja pimpinan KPK periode 2015-2019 berakhir pada 20 Desember mendatang. Wakil Ketua KPK Laode M Syarif menyatakan akan kembali menjadi dosen di Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin, Makassar. "Saya kan memang hanya dipinjamkan oleh negara untuk di sini, saya tetap dosen. Kembali mengajar," ujar lelaki kelahiran Lemoambo, Pulau Muna, Sulawesi Tenggara, pada 16 Juni 1965 itu.

Sambil mengajar, Laode ingin membuat program-program pemberdayaan di bidang hukum dan pemberantasan korupsi untuk berbagai instansi, seperti Kepolisian, Kejaksaan, Mahkamah Agung, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta Bappenas. Doktor hukum lingkungan internasional dari Universitas Sydney itu mengaku punya minat dan perhatian yang kuat di kedua bidang tersebut.

Namun, saat ditanya soal kemungkinan dia menerima tawaran menjadi komisaris di BUMN seperti komisioner KPK periode sebelumnya, Chandra Hamzah, Laode akan mempertimbangkannya asal tidak bertentangan dengan etika. "Saya open untuk masa depan saya. Tetapi yang pasti saya akan seperti dulu lagi," ucapnya.

Lebih lanjut Laode menuturkan keinginannya menulis buku untuk menceritakan bagaimana pengalamannya selama menjadi komisioner KPK. Tapi materinya lebih ke cerita di balik sebuah peristiwa yang punya nilai-nilai humanis. "Bukan yang berat dan terlalu serius, tapi yang ada unsur lucu-lucu begitulah," ujarnya.

Selepas berbincang dengan tim Blak-blakan detikcom pada Jumat (22/11/2019), dia memperlihatkan buku terbitan Mei 2019 berjudul 'From Baksheesh to Bribery: Understanding the Global Fight Against Corruption and Graft'. Salah satu bab di buku yang disunting T Markus Funk dan Andrew S Boutros itu merupakan tulisan Laode M Syarif. "Saya diminta menulis soal pengalaman KPK menangani isu-isu korupsi," ujarnya.

Simak Video "Blak-blakan Laode M. Syarif: Prestasi Tanpa Apresiasi"

[Gambas:Video 20detik] (jat/jat)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads