Ita lebih lanjut mengungkapkan bahwa urgensi dari peringatan Hari Ibu tidak hanya sekedar seremonial melainkan juga memiliki makna akan pentingnya peran ibu dalam pembangunan.
"Acara ini menjadi momentum sebagai penegasan kaum perempuan dalam memperjuangkan peran dan kedudukannya dengan semangat nasionalisme untuk kemajuan Indonesia," ungkap Ita dalam keterangan tertulis, Selasa (26/11/2019).
Mengusung tema 'Perempuan Berdaya, Indonesia Maju', peringatan Hari Ibu Nasional digelar dalam satu pekan baik di pusat maupun daerah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Acara puncaknya akan digelar di Kota Lama pada 22 Desember 2019. Alasan dipilihnya Kota Lama sebagai venue penyelenggaraan peringatan Hari Ibu tingkat nasional yakni untuk memperkenalkan Kota Lama pasca revitalisasi sebagai kandidat World Heritage UNESCO 2020 kepada perwakilan peserta dari seluruh Indonesia," ujarnya.
Acara ini juga dianggap sebagai salah satu kesempatan untuk memberikan pengetahuan bagi warga Kota Semarang bahwa para perempuan juga memiliki hak yang sama dan integral dengan hak asasi manusia, salah satunya kesetaraan gender.
Indeks Pembangunan Gender Kota Semarang pada 2018 sebesar 95.69, jauh melebihi IPG Nasional sebesar 90.99. Indeks Pembangunan Gender mendekati 100 mengindikasikan semakin kecil kesenjangan pembangunan antara laki-laki dan perempuan. (ujm/mul)