Moeldoko Merasa Tak Perlu Negosiasi soal HRS, Ini Respons Pengacara

Moeldoko Merasa Tak Perlu Negosiasi soal HRS, Ini Respons Pengacara

Indra Komara - detikNews
Selasa, 26 Nov 2019 18:53 WIB
Pengacara Habib Rizieq Syihab, Sugito Atmo Prawiro. (Foto: detikcom)
Jakarta - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyebut Imam Besar FPI Habib Rizieq Syihab (HRS) tak pernah berkomunikasi dengan Kedutaan RI di Saudi terkait persoalannya yang tidak bisa balik ke Indonesia. Pengacara Habib Rizieq, Sugito Atmo Prawiro, membantah.

"Moeldoko mengatakan bahwa tidak pernah melaporkan ke duta besar Arab Saudi, perlu diketahui bahwa beberapa kali kami koordinasi dengan staf Dubes Indonesia di Saudi. Jadi mereka paham betul apa yang terjadi dengan Habib Rizieq. Jadi saya tidak mau berpolemik mengenai masalah berkoordinasi dengan Dubes RI di Saudi, karena Dubes RI di Saudi lebih tahu dibandingkan Pak Moeldoko mengenai masalah apa yang terjadi dengan Habib Rizieq," kata Sugito kepada wartawan, Selasa (26/11/2019).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sugito mengatakan pihaknya sudah dua kali bertemu dengan pihak Kedutaan RI di Saudi. Namun, menurutnya, saat ini substansinya bukan soal siapa yang harus melakukan komunikasi, melainkan apa yang menjadi penyebab kliennya tak bisa pulang ke Tanah Air.

Untuk itu, dia menegaskan, pernyataan Moeldoko tidak tepat jika menyebut Habib Rizieq tidak pernah berkomunikasi dengan pihak Kedutaan RI di Saudi.

"Kalau mengatakan Habib Rizieq tidak pernah berkoordinasi dengan Konjen RI di Jeddah atau Dubes Arab Saudi, menurut saya tidak tepat. Kita tetap ada komunikasi. Sekarang itu kan substansinya bukan soal komunikasi dan tidak komunikasi, kenapa Habib Rizieq tak bisa pulang ke Indonesia," paparnya.





Moeldoko dalam pernyataannya juga mengimbau Habib Rizieq tak hanya bicara di media sosial terkait persoalan pencekalan. Sugito mengatakan pernyataan Moeldoko hanya mencari celah agar pemerintah Indonesia tak disalahkan.

"Ujungnya ini mencari apa yang titik lemah yang bisa menjadi alasan pembenar bahwa Habib Rizieq tidak pulang itu bukan salahnya pemerintah Indonesia, tapi salahnya Habib Rizieq, ujungnya gitu lho," paparnya.



Lebih lanjut, Sugito juga menduga kedatangan Dubes Arab Saudi, Esam A Abid Althagafi, ke kantor Menko Polhukam Mahfud Md untuk memberi klarifikasi soal pencekalan Habib Rizieq.

"Kenapa Dubes Saudi datang ke Menko Polhukam, saya duga kuat, bahwa Pak Mahfud kan mengatakan itu urusan Pemerintah Saudi dengan Habib Rizieq, kemungkinan besar Dubes Saudi mengklarifikasi, 'lho apa urusannya dengan urusan di Arab Saudi, kalau memang tidak ada masalah saya deportasi, saya usir kalau memang itu bahayakan keamanan Saudi'. Ini kan ndak. Berarti alasan itu Pemerintah Saudi yang mencekal kan bisa aja terbantahkan, walaupun tidak disebutkan secara jelas mengenai kedatangan Dubes Saudi ke Menko Polhukam, bisa aja sebenarnya itu mengklarifikasi bahwa itu atas permintaan Pemerintah Indonesia, tapi itu kan nggak di-publish," terangnya.



Sementara itu, terkait Moeldoko yang merasa tak perlu ada negosiasi antara RI-Saudi soal Habib Rizieq, Sugito mengatakan harus ada goodwill dari pemerintah. Dia juga mengatakan salah satu jalan tengah persoalan Habib Rizieq adalah klarifikasi dari pemerintah RI soal surat pencekalan.

"Itu visanya kan dari Indonesia, kalau nggak ada visa, nggak bisa (pulang). Tinggal goodwill-nya pemerintah aja, kalau nggak ada goodwill susah. Pemerintah mengklarifikasi terhadap surat yang dari intelijen ke Kerajaan Saudi, saya yakin ada suratnya, kalau nggak ada klarifikasi susah," paparnya.

Sebelumnya, Moeldoko mempertanyakan upaya negosiasi antara RI-Saudi yang sempat diutarakan Dubes Arab Saudi untuk Indonesia, Esam A Abid Althagafi. Moeldoko menyebut tidak ada masalah dengan Habib Rizieq. Dia pun mempersilakan Habib Rizieq jika ingin pulang ke Tanah Air.

"Saya tidak tahu secara teknis tentang negosiasi. Kalau menurut saya sih apa yang dinegosiasikan?" kata Moeldoko di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.

"Wong secara, tidak ada yang bermasalah sebenarnya. Pak Rizieq mau pulang, pulang aja, kan begitu," ujar dia.
Halaman 2 dari 2
(idn/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads