BIN: Generasi Muda Target Potensial Jaringan Teror Sebarkan Radikalisme

BIN: Generasi Muda Target Potensial Jaringan Teror Sebarkan Radikalisme

Farih Maulana Sidik - detikNews
Selasa, 26 Nov 2019 17:08 WIB
Juru bicara BIN, Wawan Hari Purwanto, berbicara dalam diskusi 'Anak Tiri Demokrasi' di Aula Ma'had IPTIQ. (Farih/detikcom)
Jakarta - Badan Intelijen Negara (BIN) mengatakan generasi muda menjadi jaringan teroris untuk menyebarkan radikalisme. Kelompok teror disebut memanfaatkan sikap kritis pemuda.

"Hingga saat ini, generasi muda ditengarai masih menjadi target potensial jaringan kelompok teror. Selain itu, rentan menjadi sasaran brain wash, karena pertimbangan kemurnian dan sikap kritisnya," ujar Juru Bicara BIN Wawan Hari Purwanto dalam diskusi 'Anak Tiri Demokrasi' di Aula Ma'had IPTIQ, Jl Lebak Bulus Raya, Lebak Bulus, Cilandak, Jaksel, Selasa (26/11/2019).


Wawan mengatakan generasi muda rentang usia 17-24 tahun banyak yang menelan mentah-mentah dalam menerima informasi. Menurutnya, radikalisme di kalangan generasi muda berawal dari adanya tukar pendapat yang intens dengan jaringan radikal di tengah masyarakat ataupun di lingkungan pendidikan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Persentuhan kalangan generasi muda dengan radikalisme didukung oleh lingkungan pendidikan. Terutama melalui proses tukar pendapat. Gerakan radikal bermetamorfosis dengan merekrut elemen muda melalui proses kaderisasi tertutup," katanya.


Wawan mengatakan generasi muda dijadikan target karena masih aktif dalam pencarian intelektual. Selain itu, kata dia, anak muda masih dalam tahap penguasaan media sosial dan teknologi informasi.

"Pengungkapan jaringan terorisme dari kalangan mahasiswa di Universitas Riau menjadi salah satu bukti bahwa dunia kampus juga dijadikan basis kegiatan dan bentuk strategi untuk mengelabui gerakan mereka," katanya.

Menurut dia, karakteristik radikalisme itu berupaya menghancurkan tatanan dengan cara kekerasan dan aksi-aksi ekstrem. "Pandangan ditujukan untuk mengganti tatanan yang sudah ada sesuai dengan penyampaian kebeneran sistem lain. Dengan mengatasnamakan nilai kerakyatan dan kemanusiaan," tuturnya.





Simak juga video BNPT Sebut Pendidikan Kebangsaan Harus Ada untuk Tangkal Radikalisme:

[Gambas:Video 20detik]



(fas/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads