Fadli Zon vs Istana: Antara Hiburan dari Senayan dan Dagelan

Round-Up

Fadli Zon vs Istana: Antara Hiburan dari Senayan dan Dagelan

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 26 Nov 2019 06:16 WIB
Foto: Waketum Partai Gerindra Fadli Zon (detikcom)
Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon dan Seskab Pramono Anung terlibat saling 'sindir'. Istana menganggap Fadli hiburan dari Senayan, Fadli balik menyebut pemerintahan ini seperti dagelan.

Jual beli 'serangan' itu bermula ketika Fadli mengkritik penunjukan staf khusus Presiden Joko Widodo (Jokowi) dari kalangan milenial. Fadli menyinggung soal pencitraan.

"Ya itu cuma lipstik aja menurut saya, itu pajangan aja itu. Kita mau melihat kinerja orang itu pada kapasitas, kapabilitas, nggak melihat umur, nggak melihat pencitraannya. Harusnya hari gini nggak usah pencitraan, cari orang-orang yang terbaik. Best of the best," ucap Fadli Zon, Sabtu (23/11/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Fadli menilai Jokowi juga tidak konsisten. Dia menyoroti penunjukan para wakil menteri dan juga stafsus yang menurutnya tak mencerminkan semangat perampingan birokrasi yang digaungkan.

"Ya itulah Pak Jokowi memang konsisten dengan inkonsistensinya. Apa yang diomongkan kadang-kadang beda dengan yang dilakukan," sebut dia.

Istana merespons Fadli dengan menganggap itu adalah kritik yang menghibur.



Pramono Anung awalnya mengaku 'rindu' dengan ragam pernyataan Fadli. Karena itu, dia menganggap penilaian anggota Komisi I DPR itu bak hiburan dari Senayan.

Seskab Pramono Anung saat menjawab tudingan Fadli Zon terkait stafsus milenial Jokowi.Seskab Pramono Anung saat menjawab tudingan Fadli Zon terkait stafsus milenial Jokowi. (Foto: Sekretariat Kabinet)

"Terus terang kita kangen kalau Pak Fadli nggak bilang itu. Jadi kita anggap saja itu hiburan dari Senayan untuk Pak Presiden dan buat kami semua dari Pak Fadli," ucap Seskab Pramono Anung di gedung Setkab, Jakarta Pusat, Senin (25/11).

Pramono lalu menjelaskan alasan penunjukan stafsus dari kalangan milenial. Menurutnya, anak-anak mudalah yang nanti bakal melanjutkan roda bangsa ini.


"Karena memang, kenapa kemudian dipilih orang-orang muda yang bertalenta yang pintar yang membawa perubahan karena memang yang dihadapi oleh bangsa ini berbeda dengan apa yang akan kami alami. Jadi Pak Jokowi, kami-kami ini yang umur di atas 50, sementara Indonesia akan menjadi bangsa besar, menjadi 10 kekuatan ekonomi dunia atau 5 kekuatan ekonomi dunia," jelas Pramono.

"Mereka-merekalah yang nantinya akan bekerja. Maka sejak awal mereka dikenalkan dengan birokrasi pemerintahan, tata cara pengambilan keputusan. Sehingga bukan kemudian stafsus yang dari hari ke hari ada di kantor," ucapnya.

Lalu, apa kata Fadli Zon saat dianggap hanya hiburan semata?


Fadli membalas dengan mengatakan pemerintahan saat ini tak ubahnya seperti dagelan.

"Kalau misalnya itu dibilang hiburan, ya, pemerintahan ini juga kayak hiburan. Sama aja, pemerintahan ini kayak hiburan, bahkan dagelan," kata Fadli saat dihubungi, Senin (25/11).

Menurut Fadli, dia sebagai wakil rakyat akan tetap mengkritik kebijakan pemerintah Jokowi. Fadli mengatakan pejabat publik harus siap dikritik oleh rakyat.

"Jadi bukan urusan suka atau tidak suka, cinta atau benci. Saya di sini diamanatkan untuk melakukan itu kan. Jadi Mas Pram juga tahu dan saya senang karena menanggapinya tidak baperan. Ya pejabat publik harus siap dikritik, harus siap di-bully. Ya itulah risikonya," ujar Fadli


Kritik Fadli Zon Soal Stafsus Milenial Jokowi: Cuma Pajangan

[Gambas:Video 20detik]

Halaman 2 dari 2
(gbr/gbr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads