"Hingga 24 November 2019, BMKG memonitor gempa susulan terjadi 2.509 kali dan 287 kali dirasakan warga," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB, Agus Wibowo, lewat keterangannya, Senin (25/11/2019).
Agus mengatakan gempa Maluku sangat unik karena sangat aktif. Gempa ini mengakibatkan korban meninggal 41 jiwa dan ratusan lainnya mengalami luka-luka.
BPBD Maluku bersama LIPI pun memberi sosialisasi tentang gempa bumi dan cara menghadapinya. Sosialisasi digelar di Gereja Protestan Maluku (GPM) Negeri Suli, Pulau Ambon, Kecamatan Salahutu, Maluku Tengah.
![]() |
Fretha Julian dari BPBD Provinsi mengatakan sosialisasi ini bertujuan untuk berbagi pengetahuan tentang langkah-langkah menghadapi gempa bumi. Dalam sosialisasi ini juga disampaikan upaya 'Gerakan kembali ke rumah'.
Gerakan ini diinisiasi dari Majelis Jemaat GPM Suli sejak Oktober 2019 dengan ditandai dengan lonceng gereja yang dibunyikan setiap jam 05.00 WIT. Jemaat diajak untuk berdoa di rumah mereka masing-masing ketika lonceng berbunyi.