"Alangkah lebih baik jika yang bersangkutan berinisiatif bertemu dan meminta maaf secara langsung kepada keluarga Jenderal besar Soedirman sebagai etika budaya kita," kata Amin lewat pesan singkat, Minggu (24/11/2019).
Foto penampakan patung Jenderal Sudirman yang disinggung Veronica Koman adalah saat Jokowi mengenalkan para staf khususnya dari kalangan milenial. Saat itu, perkenalan berlangsung di veranda Istana Merdeka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Kembali ke pernyataan Amin, dia menyebut ucapan Veronica patut dijadikan pelajaran bagi semua pihak untuk tidak langsung berasumsi tanpa fakta yang sebenarnya. Dikhawatirkan, kata Amin, hal serupa bisa menjadi kontraproduktif, khususnya bagi generasi muda.
"Pelajaran untuk kita semua, apa yang dilihat dan didengar jangan pernah langsung disimpulkan, apalagi dianggap kebenaran jika kita tidak mengetahui persis yang sebenarnya. Jika terus-menerus hal ini terjadi, apalagi di kalangan generasi muda, hanya akan menimbulkan kontroversi dan kontraproduktif dengan image anak muda yang selalu berpikir kritis, kreatif, dan inovatif untuk bersama mendorong percepatan pembangunan bangsa," tuturnya.
Seperti diketahui, awalnya Veronica membuat posting-an berupa teks dan gambar di akun Twitter-nya, @VeronicaKoman. Dalam posting-an tersebut, Veronica bertanya sesuatu yang disebutnya sosok misterius di belakang Jokowi. Sosok yang disebutnya misterius itu diberi garis merah sebagai penanda.
"Sosok misterius siapa ini di belakang Pak Jokowi? Oligarki?" cuit Veronica seperti dilihat, Sabtu (23/11).
Selang beberapa jam kemudian, Veronica membuat cuitan baru yang berisi permintaan maaf. Dia sadar bahwa sosok yang disebut misterius itu adalah patung Jenderal Sudirman.
"Jujur saya tidak tahu itu patung Jenderal Sudirman. Seumur-umur ke Istana cuma pernah nyampe di sampingnya pas antar surat Kamisan. Saya juga hampir tidak pernah nonton TV," kata dia.
"Saya minta maaf bagi yang merasa tersinggung soal pahlawan nasional," tambahnya. (dkp/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini