"Umat Islam yang terpecah-pecah dan memelihara konflik akan berisiko mengalami keterpurukan dan kemunduran peradaban. Karena itu kegiatan seperti dialog, musyawarah dan duduk bersama perlu sering dilakukan," kata Fachrul Razi dalam sambutannya di Hotel Sultan, Jalan Gatot Subroto, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu (23/11/2019).
Fachrul mengingatkan agar umat Islam tidak menghabiskan waktu dan tenaga mengurusi hal yang tidak substansif. Dia mengajak masyarakat untuk saling tolong menolong dan melengkapi.
"Oleh karena itu Islam dalam mengembang dakwah dan membangun masyarakat harus bahu membahu, tolong menolong, lengkap-melengkapi, dan isi-mengisi. Jangan sampai umat Islam yang satu merusak hasil dakwah umat Islam yang lainnya karena masalah khilafiah atau karena kepentingan kelompok dan golongan,"tuturnya.
Fachrul juga menyampaikan peran dakwah sebagai jawaban penanganan masalah kekinian. Dia menyebutkan 4 agenda dakwah untuk pembangunan kekuatan umat Islam.
"Pertama, membina umat dengan pendididikan dan pemahaman ke-Islaman yang utuh serta ukhuwah Islamiyah yang mantap. Jangan menyimpang dari itu. Kedua, meluruskan jika ditemukan pemahaman dan pengamalan ajaran Islam yang keliru dan membahayakan di tengah-tengah masyarakat," sebut Fachrul.
Selain pembinaan dan mengamalan ajaran Islam, Fachrul juga menyinggung pembentukan moral dan pengoptimalan peran zakat dan wakaf. Menurutnya, zakat dan wakaf dapat berkontribusi dalam penanggulangan kemiskinan di masyarakat.
"Ketiga, menangggulangi krisis akhlak dan moral yang melanda sebagian masyarakat dewasa ini. Kempat, membangun pendirian ekonomi umat dengan mengoptimalkan peran zakat dan wakaf. Peran dan kontribusi zakat dan wakaf harus dapat dioptimalkan dalam menanggulangi kemiskinan," tuturnya.
(jef/fdn)











































