Ketua KPK: Pegawai Undang UAS Diperiksa Semata Terkait Tak Patuhi Pimpinan

Ketua KPK: Pegawai Undang UAS Diperiksa Semata Terkait Tak Patuhi Pimpinan

Haris Fadhil - detikNews
Sabtu, 23 Nov 2019 08:13 WIB
Ketua KPK Agus Rahardjo (Foto: Ari Saputra-detikcom)
Jakarta - Ketua KPK Agus Rahardjo menjelaskan alasan dilakukannya pemeriksaan terhadap pegawai KPK yang mengundang Ustaz Abdul Somad (UAS) untuk mengisi tausiah di lembaga antikorupsi itu. Menurut Agus, pegawai yang mengundang diduga tidak patuh atau ada insubordinasi dengan pimpinan.

"Pemeriksaan semata adanya kemungkinan insubordinasi staf KPK kepada pimpinannya," kata Agus, Jumat (22/11/2019) malam.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Agus mengatakan sebenarnya pimpinan KPK yang beragama Islam, yakni dirinya dan Laode M Syarif sudah diberitahu oleh pegawai yang merupakan salah satu pengurus Badan Amal Islam KPK (BAIK) soal rencana tausiah oleh UAS. Agus mengatakan dirinya dan Syarif langsung melarang.

"Kenapa pemeriksaan perlu dilakukan kepada staf KPK yang mengundang UAS? Karena, malam sebelumnya, salah satu pengurus BAIK (Badan Amal Islam KPK), memberitahu dua pimpinan yang beragama Islam, tentang kedatangan UAS dalam kajian zuhur di KPK. Kami berdua melarang, UAS diundang," ujar Agus.

Agus juga menjelaskan alasan dirinya dan Syarif melarang pegawai tersebut mengundang UAS. Salah satunya terkait UAS yang pernah menimbulkan kontroversi di masyarakat.

"Masalahnya, UAS dalam perjalanannya pernah menimbulkan kontroversi di masyarakat. Insan KPK tidak boleh memelihara kontroversi seperti itu terus berlangsung. Malah, seharusnya insan KPK wajib membantu menghapus dan melupakan kontroversi seperti itu," ucap Agus.


Simak Video "Ceramah UAS Haramkan Catur Ternyata Video Lama"




Namun, Agus tak menjelaskan identitas dan detail sanksi yang menanti pegawai tersebut. Dia menegaskan seluruh insan KPK harus bersikap imparsial dan tidak boleh berpihak kepada salah satu golongan.

"Sebagai aparat penegak hukum, insan KPK wajib bersikap imparsial dan inclusive, serta tidak berpihak kepada salah satu kelompok atau golongan," tutur Agus.



Sebelumnya, UAS mengisi tausiah tentang penguatan mental di KPK pada Selasa (19/11). UAS menjelaskan inti tausiahnya ialah soal pentingnya memiliki integritas. Menurutnya, Islam mengajarkan, kecurangan sedikit apa pun akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT.

"Tentang integritas, bagaimana dalam Islam, kita diajari, sebesar biji sawi pun kecurangan akan dituntut di hadapan Allah SWT," ucapnya.

"Saya bercerita bagaimana dalam Islam diajarkan, dalam salat kita tidak bergerak, padahal bergerak itu boleh. Pada puasa kita tidak makan, padahal makanan itu halal. Karena hanya mendidik kita. Tidak ada gunanya ibadah kalau kita aniaya orang, kita makan haram, doa tidak dikabulkan Allah," sambung UAS.
Halaman 3 dari 2
(haf/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads