"Ini kan tergantung Pak Menteri BUMN. Kalau ingin Pak Ahok untuk mundur dari partai politik, ya gampang saja, ubah PER (Peraturan Menteri BUMN) 02 dan PER 03 itu bikin peraturan Menteri BUMN yang baru. Masukkan dalam aturan itu bahwa anggota, direksi dan komisaris harus bebas dari parpol yang menjadi kader, ber-KTA harus keluar dari partai atau mengundurkan diri parpolnya," kata Wasekjen Gerindra Andre Rosiade, Jumat (22/11/2019) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam syaratnya memang disebutkan bahwa calon itu yang diangkat tidak boleh menjadi anggota legislatif, maupun calon legislatif ataupun pengurus partai politik. Nah, ada memang celah, tidak ada larangan anggota atau kader partai politik hanya melarang pengurus. Ahok ini kan hanya ber-KTA PDIP," ucapnya.
Oleh sebab itu, kata Andre, wajar jika PDIP mengatakan Ahok tak harus mundur dari partai. Meski demikian, Andre mengusulkan jika memang Erick ingin para pejabat BUMN tak dihuni oleh orang-orang dari parpol maka bisa dilakukan lewat pembentukan Peraturan Menteri yang baru.
"Kalau Pak Erick ingin Pak Ahok keluar dari PDIP gampang kok caranya. Pak Erick bikin Permen baru aja. Saya usulkan syaratnya, komisaris dan direksi tidak boleh jadi kader atau anggota partai politik. Kalau menjadi kader atau anggota diwajibkan mengundurkan diri sehingga tidak perlu polemik," tutur Andre.
Selain itu, Andre juga berharap Erick kembali bertemu Ahok dan mengingatkan agar mengubah cara komunikasi jika menjadi Komut Pertamina. Dia khawatir maksud baik dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Erick untuk memperbaiki BUMN menempatkan Ahok bisa disalahpahami oleh orang-orang gara-gara pola komunikasi yang kurang baik.
"Pola komunikasi diubah. Jangan sampai tujuannya Pak Erick dan Pak Jokowi baik membawa kebaikan ke BUMN tapi ujungnya akhirnya yang muncul kekisruhan karena pola dan komunikasi Pak Ahok," ucapnya.
Erick Thohir sebelumnya menegaskan siapapun yang ditunjuk menjadi komut di perusahaan negara harus mundur dari partai politik. Tanpa terkecuali Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang dinyatakan akan menjadi Komisaris Utama PT Pertamina (Persero).
"Semua komisaris di BUMN, apalagi direksi harus mundur dari partai," ujar Erick di Kompleks Istana, Jakarta Pusat, Jumat (22/11).
Menurutnya, Ahok sudah setuju dengan keputusan tersebut. Independensi menjadi alasan kenapa jajaran direksi maupun komisaris harus bersih dari kepentingan politik.
"Iya dong (Ahok setuju). Semua nama yang diajak bicara, kita kasih tahu dari awal. Karena kenapa? tentu independensi dari BUMN sangat dipentingkan dan insyaallah saya rasa orang-orang yang punya itikad baik semua tahu risiko," jelasnya.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini