Hal itu disampaikan Cak Imin di sela acara Europeans People's Party di Zagreb, Kroasia, Rabu malam (20/11) waktu setempat. Cak Imin mengungkapkan Indonesia sebagai salah satu penyumbang emisi karbon terbesar ingin secara mandiri mengatasi permasalahan itu.
"Saya sudah sampaikan tadi dalam forum bahwa Indonesia berkomitmen menurunkan kadar emisi karbon kita sebesar 29% sampai tahun 2030, dengan usaha sendiri," kata Cak Imin dalam keterangan tertulis, Kamis (21/11/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Cak Imin Mangkir Dari Panggilan KPK |
Caranya, kata dia, dengan mengalihkan kendaraan berbasis BBM ke listrik. Sebab, menurut Cak Imin, kendaraan dan bahan bakar yang digunakan sangat menentukan seberapa besar emisi karbon yang dilepaskan.
"Caranya gimana? Caranya adalah transformasi dari kendaraan berbasis BBM fosil ke berbahan listrik atau biofuel. Maka, sekalian saya ajak negara-negara Eropa agar investasi ke Indonesia untuk mobil dan motor listrik. Minimal yang hybrid-lah," ujarnya.
Selain itu, kata Cak Imin, pemerintah terus menggenjot berbagai cara untuk mendukung komitmen tersebut. Misalnya dengan mengembangkan biofuel dari sawit.
"Biofuel dari sawit pun sedang kita genjot terus. Tahun depan B30 sudah mandatory, artinya pemerintah siap memberi insentif dan kemudahan pengembangan jenis ini secara optimal. Tahun 2020 saya hampir yakin kita bisa stop impor solar. Paling-paling ya hanya meneruskan kontrak impor yang lama. Duitnya bisa digeser untuk menambal BPJS, menambah kepesertaan kartu pra kerja. Macm-macam lah," tutur Cak Imin.
Ketua Umum PKB itu menjelaskan Indonesia saat ini ada di urutan ke-12 penyumbang emisi global terbesar. Tertinggi adalah Cina, AS, India, Rusia, Jepang, Jerman, Iran, Saudi, dan seterusnya. Karhutla, kata Cak Imin, menjadi salah satu faktor sulitnya menurunkan emisi karbon di Indonesia.
"Meskipun kita ada di urutan 12, namun kebakaran hutan kita membuat ranking ini agak sulit turun. Maka karhutla ini betul-betul penegakan hukumnya harus serius agar target penurunan emisi bisa tercapai," ujarnya.
Konsolidasi partai-partai masyarakat Eropa yang membahas isu lingkungan hidup ini digelar sejak 19-21 November di Kroasia. Beberapa negara yang hadir di antaranya Austria, Jerman, Italia, Prancis, Denmark, Norwegia, Belanda, Swiss.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini