"Bagaimana kita menambah kios air ke daerah-daerah yang krisis air bersih," ujar Hernowo di Pulau Ayer, Kepulauan Seribu, Rabu (20/11/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah ada 47 titik yang tersebar terutama di Jakarta Barat, Kalideres, Pegadungan. Pada akhir tahun menambah lagi, kurang-lebih 26 lokasi lain di daerah Semangan dan Kalideres," ujarnya.
"Dilanjutkan tahun depan 74 kios air, jadi total sampai akhir tahun 2020 PAM Jaya akan buat 100 kios air," sambungnya.
Hernowo menyebut kios air merupakan layanan air bersih yang disalurkan melalui tangki air. Hal ini dilakukan karena belum tersedianya jaringan pipa pada beberapa lokasi.
"Kios air adalah layanan sementara, yang kita belum bisa menyediakan jaringan air bersih ke daerah tersebut yang secara pengirimannya tidak melalui pipa tapi melalui tangki. Kios air akan dikelola warga dan warga akan mengambil di kios tersebut, untuk kebutuhan air bersihnya," tuturnya.
Hernowo menuturkan saat ini sebanyak 63 persen warga DKI Jakarta menjadi pelanggan PAM Jaya untuk mendapatkan air bersih. Nantinya, ditargetkan pada 2030 seluruh warga DKI Jakarta mendapatkan saluran air bersih.
"Cakupan layanan kita di DKI Jakarta 63 persen dari 10,4 juta penduduk Jakarta, baru 63 persen dapat air bersih yang menjadi pelanggan kita. Supaya kita di 2023 punya 82 persen cakupan layanan, kita punya target tahun 2030 sebanyak 100 persen. Semua warga Jakarta mendapatkan saluran air bersih, melalui perpipaan yang saat ini dikelola oleh PAM Jaya," ujar Hernowo.
Halaman 3 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini