Fachrul mengatakan siswa dapat terhindar hoax saat guru mengedepankan cara berpikir kritis (critical thinking) dan akhlak yang baik (akhlakul karimah). Saat siswa sudah berpikir kritis maka tak akan mudah terkena hoax.
"Mereka mampu memilah mana berita yang terpercaya dan mana berita yang hoax. Dengan critical thinking, para siswa mampu membedakan mana fakta dan mana opini-asumsi," ujar Fachrul dalam sambutannya di Hotel Grand Sahid Jaya, Jl Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Jumat (15/11/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebagai menteri agama saya menitipkan agar kurikulum dan pembelajaran pendidikan agama di madrasah maupun di sekolah semakin mampu memberikan pembentukan sikap kesalehan dan ketaatan dalam beragam baik secara individual maupun sosial agar misi agama sebagai penebar kedamaian terejawantahkan dalam praktik kehidupan nyata," katanya.
Fachrul mengapresiasi Mahkamah Konstitusi atas prakarsanya dalam menggelar anugerah konstitusi setiap tahun. Menurutnya, ini merupakan terobosan yang efektif dalam memberikan kesadaran konstitusional dan pendidikan kewarganegaraan kepada generasi muda.
"Sehingga diharapkan mereka dapat menjadi warga negara yang bertanggung jawab dan demokratis dalam bingkai kesatuan Republik Indonesia," katanya.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini