"Iya, ini katanya tadi alarm tsunami itu katanya bunyi, makanya orang-orang dari pantai pada lari ke daerah atas, mengikuti petunjuk-petunjuk evakuasi. Dari tempat ketinggian," kata salah seorang warga Kadek Masmika Yuda saat dihubungi via telepon, Kamis (14/11/2019).
Baca juga: Analisis BMKG soal Gempa M 5,1 Guncang Bali |
Yuda mengatakan dia merasakan getaran gempa sebanyak tiga kali. Dengan kabar alarm tsunami berbunyi, dia mengaku buru-buru mengajak keluarganya untuk mengungsi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menambahkan saat ini di kawasan Bubunan macet. Banyak juga warga yang percaya dengan kabar adanya isu tsunami.
"Iya ini macet di Bubunan, daerah atas-atas kayaknya Lokapaksa juga (macet). Saya denger langsung sih nggak, cuma denger dari orang, katanya orang pantai juga ada suara gemuruh. Ini saya juga masih cari informasi kalau memang situasi aman balik lagi ke rumah, mudah-mudahan tidak terjadi," ujar Yuda.
Dihubungi terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Buleleng Ida Bagus Suadnyana memastikan gempa ini tidak berpotensi tsunami. Pihaknya juga sudah mengimbau warga agar tidak mudah percaya dengan kabar yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.
"Sudah menyampaikan kepada camat dan staf BPBD dari analisis BMKG," ujar Suadnyana.
Dia menambahkan, berdasarkan pantauan di Pantai Pangastulan, warga sudah kembali ke rumah masing-masing. Pihak polsek setempat juga membantu menginformasikan ke warga agar tetap tenang dan tidak termakan hoax.
"Situasi pantai Desa Pengastulan sudah aman, masyarakat sudah kembali ke rumah masing-masing. Kami dari BPBD dan Bapak Kapolsek bahu-membahu menginformasikan ke masyarakat," ujar Suadnyana.
Kepala Pelaksana BPBD Bali Made Rentin juga membantah soal kabar air laut surut maupun sirene tsunami berbunyi. Pihaknya juga mengaku tidak pernah mengaktifkan sirene tersebut.
"Tombol aktivasi sirene berada di Pusdalops BPBD Bali, kami tidak pernah mengaktifkan sirene tersebut, karena memang rilis BMKG gempa tersebut tidak berpotensi tsunami. Jadi kami tegaskan tidak ada bunyi sirene tsunami di Seririt. Kami mengimbau masyarakat tetap tenang dan hanya percaya informasi resmi dari BMKG," jelasnya.
Rentin juga memastikan kabar tsunami itu hoax. Sebab, tower sirene tsunami milik BPBD bukan berada di wilayah Pantai Pangastulan.
"Tower Sirine Tsunami milik BPBD berasa di Desa Sulanyah, bukan di Desa Pengastulan," terang Rentin.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini