"Di dalam politik itu dinamis, sikut-menyikut hal yang normal, apalagi klaim-mengklaim, itulah dinamika parpol, hampir semua parpol begitu, kalau tidak ada begitu tidak dinamis namanya," ujar Nurdin yang ditemui wartawan di sela Munas Dekopin di Hotel Claro, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (12/11/2019).
Meski demikian, lanjut Nurdin, perang wacana jelang Munas Golkar harus berakhir dengan keputusan yang dapat diterima oleh semua stakeholder Golkar. Dia mengingatkan persaingan harus berdasarkan AD/ART.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nurdin juga mengutip omongan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartanto yang datang ke Munas Dekopin selaku Menteri Perekonomian. Airlangga menyebut pemilihan Ketua Umum Dekopin harus sesuai dengan jati diri koperasi dengan musyawarah-mufakat dan secara aklamasi.
"Waktu Pak Airlangga bilang usahakan aklamasi, saya katakan kalau di Munas Dekopin saja bisa aklamasi, kenapa di Munas Golkar tidak bisa aklamasi," tutur Nurdin.
Bamsoet sebelumnya berbicara soal kondisi menjelang Munas Golkar yang rencananya digelar pada Desember mendatang. Bamsoet mengatakan suasana mencekam dan banyak yang saling sikut.
"Rasa-rasanya menghadapi Munas yang tinggal beberapa pekan ini saya serasa mengingat masa-masa jelang reformasi kemarin, banyak larangan, ancaman pemecatan, dan lain-lain sebagainya," ucap Bamsoet dalam diskusi 'Golkar Mencari Nakhoda Baru' di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (12/11/2019).
"Kita rasakan hari-hari akhir ini suasana mencekam, saling curiga-mencurigai, saling tekan-menekan, saling sikut-menyikut, padahal saya sudah nyatakan saya cooling down dan sampaikan belum memutuskan untuk maju atau tidak, ini maksudnya agar pendukung saya tidak dizalimi," sambungnya.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini