"Itu masalah kecil, yang masalah besar adalah bagaimana menyelesaikan deradikalisasi, melakukan itu supaya sukses," kata Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj di kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat, Selasa (12/11/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jangan sampai terjadi seperti Timur Tengah, Irak sudah 1,5 juta nyawa menghilang, Afganistan 40 tahun perang saudara, Mesir belum selesai, Libya masih ribut, Suriah sudah 500 ribu, jangan sampai seperti itu," katanya.
Rasa persaudaraan sebagai bangsa pun, menurut Said, masih diperlukan. Selain soal celana cingkrang, dia menyinggung soal pro-kontra pemeliharaan jenggot di kalangan masyarakat.
"Maka yang penting bagaimana kita mensosialisasikan gotong royong, persaudaraan sebangsa setanah air, kita ini bersaudara. Itu yang penting. Soal jenggot atau cingkrang itu masalah kecillah," ucap Said.
Said mengatakan mereka yang memelihara jenggot dan menggunakan celana cingkrang tidak dapat diidentikkan sebagai masyarakat yang radikal. Dia pun mencontohkan banyak kiai Nahdlatul Ulama yang juga berjenggot dan tidak radikal.
"Nggak mesti. Banyak kiai-kiai jenggotan, nggak radikal. Kiai-kiai NU banyak yang berjenggot, nggak radikal," pungkasnya.
Simak juga video "Said Aqil Minta Habib Rizieq Dihormati, Banser: Semua Sama dalam Hukum" :
(mae/mae)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini