Kisah Miris Nenek 70 Tahun di Maros Hidup di Gubuk Beratap Terpal

Kisah Miris Nenek 70 Tahun di Maros Hidup di Gubuk Beratap Terpal

M Bakrie - detikNews
Selasa, 12 Nov 2019 17:52 WIB
Foto: Kisah Miris Nenek 70 Tahun di Maros Hidup di Gubuk Beratap Terpal (Bakrie-detikcom)
Maros - Seorang warga di kelurahan Pettuadae, Kecamatan Turikale, Maros, Sulawesi Selatan, Isa (70) memilih hidup sebatang kara di dalam gubuk reyot berukuran 3 x 3 meter. Fisiknya yang sudah renta, pun membuat dirinya tidak bisa lagi bekerja dan hanya mengharap iba dari keluarga dan tetangganya.

Nenek Isa mengaku, sudah dua tahun lebih, tinggal di gubuk yang dibangun di atas lahan milik seseorang yang menaruh iba padanya. Bahan-bahan gubuknya juga diambil dari kayu dan seng bekas yang tidak terpakai. Bahkan, atap dan dindingnya juga sudah banyak yang bocor karena hanya berbahan kardus, terpal dan kain-kain.

Bukannya, nenek Isa tidak memiliki keluarga. Ia mengaku punya enam orang saudara kandung yang rumahnya tidak jauh dari tempatnya itu. Hanya saja, ia memilih hidup sendiri, karena tidak ingin merepotkan saudara-saudaranya sendiri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



"Saya tidak mau repotkan keluarga saya. Jadi saya memilih di sini saja. Lagi pula saya lebih merasa tenang di sini sendirian. Tapi saya setiap hari ke rumah saudara saya dan dikasi beras dan uang," katanya saat ditemui detikcom, Selasa (12/11/2019).



Sebelum memilih tinggal sendirian, Isa bersama suami dan anaknya yang telah wafat 8 tahun lalu, tinggal di Makassar. Meski harta peninggalan suaminya terbilang cukup lumayan, ia rela tidak mendapatkan demi lima orang anak tirinya.

"Saya ini istri kedua. Setelah suami saya meninggal, semua warisan itu diambil sama 5 orang anak tiri saya. Saya hidup sama suami saya itu 10 tahun dan ada anak satu, tapi meninggal saat masih kecil," lanjutnya.

Saat siang hari di suasana terik, Nenek Isa pun terpaksa keluar dari dalam gubuknya karena suhunya sangat panas. Sementara saat hujan tiba, terkadang ia mengungsi ke tetangga karena takut gubuknya roboh diterpa angin kencang.



"Basah semua kalau hujan. Tapi kalau ada angin kencang, saya takut dan keluar ke tetangga. Iya, kalau siang, itu panas sekali. Makanya saya juga punya tempat duduk di luar, kalau kepanasan di dalam," sebutnya.

Meski sudah mendiami gubuk reyot itu selama dua tahun. Nenek Isa justru mengaku tidak mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah. Padahal, sebelumnya ia pernah menerima beras miskin tapi tidak tahu mengapa bantuan itu sudah tidak diterimanya lagi.

Kisah Miris Nenek 70 Tahun di Maros Hidup di Gubuk Beratap TerpalFoto: Kisah Miris Nenek 70 Tahun di Maros Hidup di Gubuk Beratap Terpal (Bakrie-detikcom)


Kepala Dinas Sosial Maros, Rahmat Burhanuddin saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya baru mendapat informasi terkait kondisi warga itu. Pihaknya pun akan segera turun melakukan verifikasi.

"Kita akan turun mengecek karena kebetulan sedang ada verifikasi dan validasi data. Semoga bisa dimasukkan," katanya.
Halaman 2 dari 2
(rvk/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads