Menag: Urus Zakat Modal Utama Ibadah, Kalau Pikir Keuntungan Berhenti Saja

Menag: Urus Zakat Modal Utama Ibadah, Kalau Pikir Keuntungan Berhenti Saja

Sachril Agustin Berutu - detikNews
Minggu, 10 Nov 2019 21:43 WIB
Menag: Urus Zakat Modal Utama Ibadah, Kalau Pikir Keuntungan Berhenti Saja
Foto: Menag Fachrul Razi (Sachril Agustin-detikcom)
Jakarta - Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi mengatakan pengelolaan zakat di Indonesia telah berjalan dengan baik. Dia pun mengingatkan para pengelola zakat tidak berpikir untuk mencari keuntungan.

"Saya kira semua sepakat kalau urus zakat, modal utama ibadah. Tidak pernah ada keuntungan yang bisa didapat. Kalau masih ada yang berpikir seperti itu, sebaiknya berhenti saja jadi pengurus zakat," kata Fachrul dalam acara 'Malam Penganugerahan Zakat dan Wakaf 2019' di Royal Kuningan Hotel, Jakarta Selatan, Minggu (10/11/2019).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fachrul kemudian bicara tentang orang-orang yang masih enggan membayar zakat padahal hukumnya wajib. Menurutnya, ada beberapa alasan dari orang-orang yang enggan membayar zakat.

"Satu mungkin tidak tertangguh, sayang uangnya gitu. Atau yang paling banyak, mungkin karena tidak tau bagaimana melakukannya (membayar zakat). Atau yang ketiga, tidak percaya. 'Itu panitia zakat betul-betul sampai nggak saya bayar zakat itu. Jangan-jangan ke mana-mana perginya'," tutur dia.

Dia meminta para pengelola zakat untuk menjaga kepercayaan. Tujuannya, agar umat muslim yang mau membayar zakat tidak ragu.

"Sehingga lebih banyak pembayar zakat yang setia, akhirnya mencari sendiri ke mana dia bayar zakatnya itu dan hasilnya tentunya tidak efektif. Betul manfaat, tapi hanya terbatas saja dan belum tentu dapat dipertanggungjawabkan," ujar Fachrul.

Fachrul juga bicara soal orang yang 'nakal' ketika melakukan wakaf. Dia mencontohkan ada orang yang melakukan rekayasa atau ingin mendapat untung ketika mewakafkan sebuah tanah.

"Sehingga terjadilah yang nakal-nakal, sehingga yang tadinya menjadi satu sertifikat, mungkin dia berpikir, 'Ah kakek saya bilang nggak semua kok. Hanya sebagian saja yang di sini (wakaf). Di sini nggak'. Mungkin seperti itu," jelasnya.



Fachrul mengatakan, zakat dan wakaf telah berjalan dengan baik. Proses administrasi, pengurusan sertifikat, dan alamat tujuan dari wakaf dan zakat telah berjalan dengan baik dan dapat dipertanggungjawabkan.

"Upaya kita bersama mengenai ini, supaya zakat dan wakaf ini, betul-betul sampai ke alamat sesungguhnya dan tidak ada kebocoran di manapun. Alhamdulillah semua akuntable, semuanya bisa diaudit, sehingga kita semua bisa dengan ikhlas," pungkasnya.
Halaman 2 dari 2
(haf/haf)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads