Rio Capella Protes Manuver Paloh, Elite NasDem Ungkit Kasus Korupsinya

Rio Capella Protes Manuver Paloh, Elite NasDem Ungkit Kasus Korupsinya

Nur Azizah Rizki Astuti - detikNews
Minggu, 10 Nov 2019 13:33 WIB
Ketua DPP NasDem Zulfan Lindan (Azizah/detikcom)
Jakarta - Eks Sekjen NasDem Patrice Rio Capella memberikan pernyataan sikap terkait manuver Ketum Partai NasDem Surya Paloh yang dinilai sudah melenceng dari tujuan awal partai. Ketua DPP NasDem Zulfan Lindan menyebut justru Rio-lah yang telah meleset dan menyinggung kasus korupsinya.

"Yang meleset itu dia, yang dia lakukan korupsi, dia terima uang Rp 250 juta, tangkap tangan dia, masuk penjara. Lucu kan. Terus dia nuduh kita. Harusnya dia koreksi diri aja. Inilah kadang-kadang orang begini jadi terbalik dan sakit. Harusnya dia yang diadili, dia ngadili kita," kata Zulfan di Gado Gado Boplo, Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (10/11/2019).

Seperti diketahui, Rio Capella terbukti menerima suap untuk mengamankan perkara bansos di Kejaksaan Agung. Dia terbukti melanggar Pasal 11 UU No 20/2001 tentang tindak pidana korupsi. Rio dihukum di Pengadilan Tipikor Jakarta dengan vonis 1,5 tahun penjara dan denda Rp 50 juta. Pada 22 Desember 2016, Rio Capella pun menghirup udara segar setelah menjalani masa kurungan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Kembali ke jumpa pers Rio Capella, mantan anggota DPR ini juga menyebut NasDem saat ini sudah tidak memiliki semangat restorasi dan hanya menjadi 'restoran politik' yang 'menggoreng' kepentingan. Zulfan menuding balik Rio sebagai orang yang tidak bersih karena pernah tertangkap KPK.

"Dia yang tidak punya semangat restorasi. Kalau yang ngomong itu orang yang bersih, kemudian dia memang kecewa dengan NasDem, tapi dia bersih, tidak tangkap tangan, nggak jadi tersangka, nggak masuk penjara, itu masuk akal. Kalau dia kan kalian harus mikir juga, loh kok lucu orang ini," ujar Zulfan.



Menurut Zulfan, Rio sebagai politikus sudah bertindak bodoh dan cengeng. Namun, Zulfan tak melihat ada pihak lain yang mendorong Rio menyampaikan pernyataan sikap yang menyerang NasDem.

"Ah itu nggak, kebodohan dia aja. Menurut saya, itu kebodohan dia. Mau jadi politikus tapi cengeng. Itu kebodohan. Kalau dia pintar, nggak mungkin dia melakukan itu," ucap Zulfan.

"Nggak ada (pihak lain), inisiatif pribadilah. Nggak ada partai lain atau siapa pun yang mengendalikan dia. Dia kan udah bukan lagi anak-anak, dalam dunia politik dia kan tahu. Pasti dia melakukan itu atas kesadaran dia, kemauan dia, mungkin sedikit mau cari, ada momen mau cari popularitas, bisa aja," lanjut dia.



Meski demikian, Zulfan mengakui jasa Rio sebagai salah satu pendiri NasDem. Pernyataan sikap Rio ini disebutnya tidak akan mengganggu jalannya Kongres II NasDem yang tengah berlangsung.

"Nggak ada, masa kita terganggu. Mana ada, siapa dia mengganggu kita. Ini kita sebenarnya mau ngumpul-ngumpul tadi bukan di sini, tapi kebetulan ada ini ya udah sekalian di sini kita kumpul," ungkapnya.

Jumpa pers Rio Capella / Jumpa pers Rio Capella. (Grandyos Zafna/detikcom)


Zulfan mengakui Rio tak diundang dalam Kongres NasDem yang menurutnya adalah acara internal. Namun, Zulfan mengatakan Rio akan diundang dalam HUT NasDem, yang akan diselenggarakan pada Senin (11/11) besok.

"Sekarang hak dia sebagai apa hak dia untuk diundang Kongres. Ya memang nggak perlu. Hak dia itu nggak ada. Nanti di HUT dia diundang dong. Bukan (diundang) sebagai pendiri, kita menghormati kawan-kawan yang ada jasa, walaupun ada kesalahan, ya kan, kan itu, tidak boleh membenci," tutur Zulfan.

"Kawan-kawan yang kita lihat dia punya jasa lah di partai, kemudian kita melihat ini wajar dong kalau kita undang di HUT. Tapi kalau di Kongres nggak ada hak dia untuk diundang. Sebagai apa mau kita undang? Coba tanya," pungkasnya.
Halaman 2 dari 2
(azr/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads