"Saya belum diberi tahu oleh beliau, atau apa saya ditulis begitu saja. Saya belum tahu, ada maksud apa? Saya setiap hari di sini (Balai Kota) dari pagi, sore, bahkan sampai malam. Jadi saya tidak ikut ranah politik. Karena ini amanat undang-undang merupakan hak partai pengusung, dalam hal ini Gerindra dan PKS. Saya mau rapat seperti apa? Saya bukan orang politik, saya kerja saja di sini," ucap Saefullah kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Jumat (8/11/2019).
Saefullah pun mengaku belum pernah ngobrol pencalonan secara informal dengan Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Muhammad Taufik. Saefullah mengaku hanya membahas rencana anggaran DKI Jakarta dengan M Taufik selaku Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saefullah tidak tegas apakah akan memilih tetap menjadi Sekda atau menjadi Wakil Gubernur pengganti Sandiaga Uno. "Saya ini, saya jalani saja hidup. Mau jadi apa nggak masalah, nggak jadi apa juga nggak masalah," kata Saefullah.
Ditanya soal apakah senang diusulkan jadi Wagub, Sekda tidak memberikan jawaban. Dia hanya meminta wartawan mengartikan sendiri.
"Dari senyum saja dilihat. Senang apa tidak," kata Saefullah, tersenyum sopan sebagaimana yang biasa dia tunjukkan saat berbincang santai dengan banyak wartawan.
Sebelumnya, Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta M Taufik mengatakan Gerindra mengusulkan empat nama baru cawagub karena proses pemilihan wagub macet lebih dari setahun. Maka, menurutnya, tidak salah jika Gerindra mengusulkan nama-nama pengganti Sandiaga Uno, lewat surat ke DPP PKS.
"Benar (mengajukan surat). (Namanya) Arnes Lukman, Ferry Juliantono, A Riza Patria, Saefullah (Sekda DKI Jakarta)," ucap Muhammad Taufik saat dihubungi, Kamis (7/11) malam. (aik/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini