Dugaan ini didasari hasil uji laboratorium sampel bangkai babi yang dilakukan Balai Veteriner Medan. Tim menguji sampel bangkai babi yang ditemukan di Medan.
"Berdasarkan hasil uji laboratorium ada juga kami temukan yang diduga ASF (African swine fever). Indikasi suspeknya ada, tapi kami katakan penyakit itu tidak ada di Indonesia," kata Kepala Balai Veteriner Medan Agustia MP di kantornya, Jl Gatot Subroto, Medan, Kamis (7/11/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk mencegah penyebaran penyakit ternak babi, Agustia menyebut perlu tindakan pengamanan dengan prinsip biosekuriti.
"Gejala mirip dengan hog cholera. Jadi kita temukan indikasi dari hasil uji yang dilakukan berkali-kali," katanya.
Baca juga: Misteri Bangkai Ratusan Babi di Medan |
Terkait wabah kolera babi, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi meminta warga tak membuang bangkai babi ke sungai. Sedangkan penanganan virus kolera babi ini juga dilakukan sambil menunggu bantuan vaksin dan tenaga ahli dari pemerintah pusat.
Dari data Pemprov Sumut, total 4.682 ekor babi mati. Kadis Ketahanan Pangan dan Peternakan Pemprov Sumut Azhar Harahap mengatakan penyebaran virus tersebut sangat cepat.
Ratusan Bangkai Babi Ditemukan di Sungai Bederah Medan:
(fdn/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini