Misteri Bangkai Ratusan Babi di Medan

Round-Up

Misteri Bangkai Ratusan Babi di Medan

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 06 Nov 2019 20:40 WIB
Foto: Petugas bersihkan bangkai babi di Sungai Bederah Medan (Istimewa)
Medan - Ratusan bangkai babi ditemukan mengambang di Sungai Bederah, Medan Marelan. Asal muasalnya masih menjadi misteri.

Bangkai babi ini disebut mulai ditemukan sejak Sabtu (2/11). Sejak saat itu, bangkai babi yang ditemukan di Sungai Bederah makin banyak.

"Jadi kami sejak dari pagi mengadakan pemantauan. Kalau yang kami pantau, ada ratusan," ujar M Yunus di Medan, Selasa (5/11/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Yunus mengklaim tak ada warga sekitar lokasi ditemukannya bangkai tersebut yang membuang bangkai babi ke sungai. Dia menduga bangkai itu hanyut terbawa arus mengingat sungai tersebut melintasi beberapa kabupaten.

"Khususnya babi yang mati. Kalau wilayah kami tidak ada membuang ke sungai. Aliran sungai ini dari beberapa kabupaten hingga mengalir wilayah kami," terangnya.



Pihak Kecamatan pun sudah berkoordinasi dengan Dinas Peternakan Kota Medan dan Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan. Yunus menyebut Kepolisian sudah bersiaga untuk menangkap pihak yang membuang bangkai babi ke sungai. Dia menegaskan bakal membawa masalah ini ke ranah hukum.

Saat ini, pemerintah setempat berupaya mengangkat bangkai babi yang ada di sungai dan dikuburkan di tanah. Namun, tak semua bangkai babi yang bisa diangkat karena ada yang sudah hancur akibat terlalu lama di air.

Tak hanya di Sungai Bederah, bangkai babi juga ditemukan di kawasan Danau Siombak, Kelurahan Paya Pasir, Kecamatan Medan Marelan. Warga pun mengeluh bau yang disebabkan bangkai hewan berkaki empat itu.

Pihak Pemprov Sumatera Utara pun sudah meminta Pemko Medan menelusuri asal ratusan bangkai babi di aliran sungai itu. Salah satu tujuannya untuk memastikan apakah bangkai babi itu terjangkit virus kolera babi atau tidak.

"Kita sudah berkoordinasi ke Pemko Medan untuk mereka turun ke sana dan mengambil sampel. Untuk memastikan apakah sama (penyebab) yang terjadi di daerah lain," ujar Kadis Ketahanan Pangan dan Peternakan Pemprov Sumut Azhar Harahap di kantornya, Rabu (6/11/2019).



Selain mengambil sampel untuk penelitian, Pemprov Sumut melakukan rapat koordinasi dengan Pemkab/Pemkot. Koordinasi dilakukan untuk menindaklanjuti upaya pencegahan penyebaran virus tersebut.

Pihak Pemko Medan pun mulai membuat Posko untuk mengantisipasi pembuang bangkai babi ke sungai-sungai di Kota Medan. Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pemkot Medan Armansyah Lubis, ada laporan soal mobil-mobil yang membawa bangkai dan membuang ke sungai.

"Sekarang sudah dibuat posko, mengantisipasi ada pembuangan lagi. Kalau berdasarkan laporan, memang ada mobil yang membawa bangkai, dan membuangnya ke sungai," kata Armansyah.

Selain mencari asal bangkai itu, tim dari Dinas LH Medan sudah menerjunkan tim untuk memeriksa air sungai yang diduga tercemar akibat pembuangan bangkai babi. Proses pengambilan sampel sedang berlangsung.



Dia pun mengimbau masyarakat agar membantu mengawasi bila ada pelaku pembuangan bangkai babi. Apalagi, saat ini sejumlah wilayah di Sumatera Utara sedang terdapat kasus kematian babi gara-gara wabah kolera yang menyebabkan 4.682 ekor babi mati.

Di Medan sendiri tidak diizinkan peternakan hewan berkaki empat. Namun, di wilayah Deli Serdang yang berbatasan langsung dengan Deli Serdang banyak rumah tangga yang memelihara ternak berkaki empat.
Halaman 2 dari 3
(haf/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads