"Jadi artinya Surya Paloh diminta menjelaskan dalam waktu dekat pada Pak Jokowi, anggota koalisi yang lain juga, apa makna dan maksud dari kunjungan Surya Paloh bertemu dengan PKS," kata pengamat politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio, kepada wartawan, Kamis (7/11/2019).
Hendri menduga sindiran itu menunjukkan bahwa Jokowi sedang deg-degan dengan pertemuan kedua tokoh tersebut. Sebab, menurutnya, kini beberapa partai sudah melakukan manuver. Tak terkecuali partai yang ada dalam koalisi, seperti NasDem.
"Jadi kalau pertanyaannya kenapa Jokowi deg-degan? Ini kan periode kedua dia, biasanya menteri-menteri itu, parpol itu loyalnya sampe tahun ketiga, tahun keempat dan kelima udah cari panggung sendiri. Nah ini mungkin Jokowi khawatir, NasDem akan bermanuver di tahun ketiga keempat pemerintahannya. Apalagi itu bermanuvernya dengan oposisinya (PKS) dia gitu," tuturnya.
Selain itu, Hendri menduga-duga sindiran Jokowi ini bisa jadi terkait dengan agenda Jokowi pada 2024 yang masih disimpan. Kaitannya mungkin bisa berhubungan dengan amandemen konstitusi hingga soal agenda pencalonan putra Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, di Pilwalkot Solo. Namun, menurutnya hal ini masih misteri.
"Jadi pertanyaannya sebetulnya apakah ada agenda yg disimpan Jokowi terkait 2024, apakah ada kaitannya dengan GBHN amandemen UUD 1945 yang bisa mengubah beberapa pasal termasuk periode presiden dan pemilihan presiden. Apakah kekhawatiran ini juga ada kaitannya dengan pencalonan Gibran sebagai Wali Kota Solo? Ini misterinya kan banyak kekhawatiran Jokowi ini," ungkapnya.
Sebelumnya, sindiran Jokowi ke Surya Paloh itu disampaikan dalam acara HUT ke-55 Partai Golkar di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (6/11). Jokowi menyebut Surya Paloh lebih cerah usai berangkulan dengan Sohibul Iman.
"Bapak Surya Paloh yang kalau kita lihat malam hari ini lebih cerah dari biasanya. Sehabis pertemuan beliau dengan Pak Sohibul Iman di PKS. Wajahnya cerah setelah berangkulan dengan Pak Sohibul," kata Jokowi.
Jokowi sendiri tak tahu makna dari rangkulan kedua tokoh itu. Jokowi sempat bertanya kepada Paloh tentang alasannya bertemu dengan Sohibul.
"Di holding saya tanya ada apa, tapi jawabnya lain waktu. Saya tanya dong karena beliau masih di koalisi pemerintah," ucapnya.
Sementara itu, Paloh menanggapi sindiran Jokowi itu dengan santai. Paloh mengatakan Jokowi punya selera humor yang tinggi dan tetap berkomunikasi intensif.
"Ha-ha-ha... saya bilang itu sense of humor saja. Saya pikir dalam setiap saya dan Bung Airlangga pasti dalam suatu komunikasi yang cukup intensif sampai saat ini dengan Presiden Jokowi," kata Paloh di Hotel Sultan, kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (6/11).
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini