Nadiem Ingin Ubah Paradigma di Kemendikbud: Dari Operator Jadi Pelayan

Nadiem Ingin Ubah Paradigma di Kemendikbud: Dari Operator Jadi Pelayan

Rahel Narda Chaterine - detikNews
Rabu, 06 Nov 2019 16:10 WIB
Nadiem Makarim (Lamhot Aritonang/detikcom)
Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim ingin mengubah paradigma di kementerian yang dipimpinnya. Nantinya Kemendikbud bukan lagi operator melainkan fokus di tugas pelayanan.

"Paradigma di dalam kementerian ini saya akan coba sebesar mungkin untuk mengubah paradigma bahwa kita ini berubah, yang tadinya operator dan regulator. Kita pindah sedikit, kita shift menjadi, kita menjadi pelayanan. Kita jadi melayani unit-unit pendidikan kita, kita melayani guru-guru kita, kita melayani perguruan tinggi kita," kata Nadiem Makarim di Kemendikbud, di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Rabu (6/11/2019).


Nadiem juga mengatakan peraturan-peraturan dan regulasi itu penting untuk mengawasi mutu di pendidikan. Namun Nadiem menegaskan bahwa setiap peraturan dan regulasi yang ada dapat meningkatkan mutu pendidikan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Harus kita tes satu per satu. Dari sisi budget, dari sisi kebijakan, dari sisi aturan, administratif, dan lain-lain. itu semua harus kita sisir kembali untuk melihat bener nggak sih ini bener-bener meningkatkan kualitas di dalam kelas.," tutur Nadiem.




Selain itu, Nadiem menekankan pentingnya inovasi dalam bidang pendidikan. Menurutnya, isu pendidikan sangatlah kompleks dan membutuhkan inovasi tingkat tinggi dalam kelas.

"Karena manusia, pendidik manusia itu untuk membangun karakter, membangun kompetensi, membangun rasa percaya diri dia, membangun rasa kebangsaan dia, itu luar biasa rumitnya. Luar biasa kompleksnya dan karena itu dibutuhkan inovasi di dalam kelas yang tinggi," jelas Nadiem.


Nadiem Ingin Ubah Paradigma di Kemendikbud: Dari Operator Jadi PelayanNadiem Makarim (Antara Foto)

Menurut Nadiem, ada empat hal utama yang dibutuhkan untuk mewujudkan inovasi itu. Apabila empat hal ini dilakukan, secara otomatis kualitas pembelajaran murid akan meningkat.

Pertama, unit pendidikan harus merasa aman dan diberi kebebasan mencoba hal-hal baru. Kedua, guru-guru tidak boleh terlalu banyak dibebankan dengan hal-hal administratif. Ketiga, sekolah harus diberi berbagai macam sumber dan alat pendukung. Keempat, adalah hati.

"Dan yang terakhir adalah hati. Purpose atau tujuan hatinya si guru itu harus jelas bahwa ini adalah untuk yang terbaik, untuk murid, dan hanya yang terbaik untuk murid, bukan yang terbaik untuk, mungkin sekolah, administratif, bahkan apa yang terbaik untuk kementerian. Terpenting itu adalah yang terbaik untuk murid," ucap Nadiem.
Halaman 2 dari 2
(imk/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads